News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Harus Ada Regular Flight Denpasar-Wakatobi, Alirkan Wisman ke Wakatobi

Editor: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Di Wakatobi Wave 2016, Pengunjung dapat melihat tarian tradisional, tradisi budaya, makanan tradisional, permainan rakyat, musik dan karnaval selama festival.

TRIBUNNEWS.COM, WAKATOBI – Spirit besar Indonesia Incorporated yang terus digaungkan Menpar Arief Yahya terus bergulir di lapangan.

Menhub Budi Karya Sumadi tergolong yang sangat getol berkolaborasi dengan Kemenpar untuk mendorong pencapaian target 20 juta wisman di 2019, melalui air connectivity. Kedua menteri ini saling menyadari, seats capacity penerbangan menuju tanah air, kurang 4 juta tempat duduk di tahun 2017 ini.

"Saat ini konektivitas di Wakatobi masih minimalis. Saya ajak Direktur Garuda Indonesia dan ASDP ke Wang Wangi, mendarat ke Matahora Airport untuk langsung berdiskusi dengan pemerintah daerah. Supaya ditemukan solusi yang tepat dan cepat, membangun konektivitas di sector Pariwisata," papar Menhub Budi Karya.

Janji direct flight Bali-Denpasar ke Matahora-Wakatobi itu sudah disampaikan saat Menpar Arief Yahya bersama Menhub Ignatius Jonan –waktu itu, peresmian bandara itu--. Juga sudah diulangi berkali-kali setiap ada kesempatan Menpar Arief Yahya bertemu Garuda Indonesia.

“Sekarang sudah ada chartered flight dari Denpasar dengan pesawat kecil ke Pulau Tomia. Tapi belum regular. Maka, harus ada regular flight Denpasar-Wakatobi, untuk mengalirkan wisman ke Wakatobi,” kata Arief Yahya.

Di berbagai momentum, Menpar Arief Yahya selalu menyebut, pengembangan destinasi pariwisata itu rumusnya ada 3 hal yang kritis. Atraksi, Akses, Amenitas.

“Atraksi saya tidak pernah meragukan Wakatobi. Hanya Akses dan Amenitas yang harus didorong, karena itu terima kasih Pak Menhub Budi Karya, supportnya untuk pariwisata luar biasa,” ungkap Mantan Dirut PT Telkom ini.

Langkah Menhub Budi Karya ini, konkret dan akan memperkuat dan mempercepat implementasi connectivity Wakatobi, satu dari 10 destinasi prioritas yang sering disebut 10 Bali Baru itu.

“Kapasitas transportasi ke Wakatobi untuk mendukung peningkatan jumlah wisatawan ke Wakatobi akan terus diperbesar, karena itu atraksi wisata di Wakatobi juga harus diperkuat,” ujar Menhub Budi saat kunjungan kerja ke Wakatobi, Sabtu 18 Februari 2017.

Menhub Budi tidak sendiri terbang ke WangiWangi. Dia mengajak top manajemen operator sektor transportasi yaitu Direktur Komersial Garuda Indonesia, Agus Toni Soetirto, dan Direktur Utama PT ASDP Faik Fahmi untuk bertemu dengan Bupati Wakatobi Arhawi, dan langsung membahas rencana pengembangan bandara dan pelabuhan untuk mendukung peningkatan jumlah wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang berkunjung ke Wakatobi.

Menhub bersama rombongan melakukan tinjauan ke bandara Matahora dan pelabuhan Wanci. Pertemuan itu menghasilkan beberapa kesepakatan. Menhub Budi mengatakan, sudah ada beberapa kesepakatan antara Kemenhub, operator transportasi, dan pemerintah daerah untuk mensupport transportasi dan memajukan potensi pariwisata di Wakatobi.

Menhub menegaskan akan merealisasi rute penerbangan dari Bali menuju Wakatobi. Menjadikan Bali sebagai tourism hub, yang kemudian didistribusikan ke berbagai destinasi penting di tanah air. Wisatawan yang ke Bali sudah banyak, dan itu bisa dengan cepat menarik wisatawan ke Wakatobi.

"Konsepnya crowd attrach crowd. Di mana ada keramaian (Bali) yang dihubungkan, nanti keramaian lainnya akan datang (Wakatobi). Atas dasar itu kita buat konektivitas dari Bali ke Wakatobi," ujar Budi Karya.

"Sudah ada kesepakatan antara pemkab Wakatobi dan Garuda, bahwa nanti pemkab berniat memberi subsidi, dan Garuda memastikan akan terbang ke sini. Sekitar bulan April mudah-mudahan Garuda sudah mulai beroperasi, bisa 2x seminggu atau 3x seminggu tergantung kebutuhan," jelasnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini