TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA - Serasa menikmati liburan di sebuah kota kecil dengan berbagai fasilitas mewah. Itulah gambaran berlibur di atas kapal pesiar terbesar Asia, Ovation Of The Seas.
Wartawan Surya (Tribunnews.com Netwrok) M Taufik merasakan kemewahan itu saat berlayar dari Marina Bay Singapura menuju Penang Malaysia, pekan kemarin.
Beberapa saat setelah semua penumpang masuk ke dalam kapal milik Royal Caribbean ini, sejumlah kru kapal langsung mengajak mereka berkumpul untuk latihan keselamatan.
Penumpang yang masih berada di dalam kamar pun dijemput satu-persatu diajak menuju lokasi berkumpul yang telah ditentukan di masing-masing blok.
Tak lama berselang, kapal dengan panjang 384 meter dan lebar 41 meter yang memiliki 16 deck itupun mulai berlayar.
Sebanyak 2.090 kamar yang tersedia dalam kapal berkapasitas sekitar 4.100 orang penumpang hampir semua penuh dalam perjalanan kali ini. Mereka berasal dari berbagai negara, termasuk Amerika, India, Tiongkok, Eropa, Malaysia, Indonesia dan berbagai negara lain.
Tentu kamar yang disediakan tidak sama. Ada yang kelas inside, window, balcony, dan suit. Dalam perjalanan ini, Surya menempati kelas balcony, kamar yang ada balkon dengan fasilitas dua kursi plus satu meja menghadap langsung ke laut.
“Kalau suit room, ada fasilitas berupa satu orang asisten khusus,” ungkap Andi S Indana, Marketing Menager PT Multi Alam Bahari Internasional, perwakilan Royal Caribbean di Indonesia yang juga ikut dalam perjalanan cruise ini.
Selain kamar dengan pelayanan berkelas bintang lima, kapal berbobot 168.000 GT ini juga dilengkapi dengan 18 restoran, 2 gedung bioskop berkapasitas 1.000 orang, sebuah mal, waterpark, café, bar, dan berbagai wahana permainan kelas dunia.
Dan untuk mengakses satu tempat ke tempat lain, ada tangga di bagian depan dan belakang kapal. Selain itu penumpang juga bisa memanfaatkan 18 lift yang ada. Sebanyak 6 lift ditempatkan di depan dan 12 lainnya di bagian belakang kapal.
Beberapa saat setelah kapal mulai berlayar, restoran, café, dan semua wahana yang ada pun langsung bisa dimanfaatkan. Siang itu, di two70 yang berada di deck 4 juga sudah berlangsung pertunjukan music yang dipadu dengan berbagai tarian modern serta permainan lampu dan layar-layar LED canggih.
“Setelah ini, kita langsung nonton bioskop di Royal Theater,” ajak Agung, penumpang asal Indonesia yang juga ikut menikmati pertunjukan itu bersama ratusan penumpang lain di bagian belakang kapal.
Jika tidak suka nonton, masih ada seambrek pilihan hiburan dalam kapal. Termasuk pertunjukan untuk orang dewasa bertajuk love.love.legs, atau mencoba mengadu peruntungan di casino yang berada di deck 4. Atau, bagi yang hobi belanja, perhiasan, fashion dan berbagai barang juga tersedia di sejumlah tenant yang ada dalam mal di kapal pesiar ini.
Untuk urusan makan, berbagai pilihan telah disediakan di restoran-restoran yang ada. Menu Eropa, Asia, India, dan sebagaianya, lengkap disajikan. Dan bagi penumpang, berbagai restoran itu free karena include dengan tiket yang sudah dibayar sejak awal. Bahkan, tersedia juga café yang melayani 24 jam penuh, free.
Demikian halnya berbagai wahana yang ada, semuanya juga gratis. Hari kedua perjalanan menuju Malaysia, Surya mencoba beberapa permainan. Diantaranya, ripcord by iFly, terbang dalam sebuah tabung besar dengan tekanan angin sangat kencang dari bagian bawah.
Kemudian ada juga Nort Start, tabung kaca yang diangkat dengan tuas hingga di ketinggian sekitar 91 meter. Dari dalam tabung itu, kita bisa melihat semua sisi kapal dari atas, plus melihat menikmati pemandangan dari ketinggian di atas pesiar yang sedang melaju di laut lepas.
Beberapa wahana lain yang banyak dimintai wisatawan adalah boogie board dan surfing. Tidak di laut, permainan ini hanya dilakukan di atas sebuah tempat berukuran sekitar 10 meter persegi yang bagian belakangnya lebih tinggi dan disemprot air sangat keras, seperti ombak, dari bagian depan yang paling bawah.
Dalam kapal, ada juga Bumper Car, panjat tebing, arena olahraga, pusat kebukaran, hingga waterpark dan beberapa kolam renang bagi yang doyan bermain air.
Sesampai di Penang, Malaysia, semua penumpang langsung berhamburan turun dari kapal. Mereka diberi waktu sekitar lima jam untuk jalan-jalan dan makan malam di Penang. Sekitar pukul 22.00 WIB, semua penumpang wajib masuk ke dalam kapal, dan cruising dilanjutkan menuju ke Singapura lagi.
Tak beda dengan perjalanan menuju Malaysia, perjalanan kembali ke Negeri Singa juga sangat menarik dengan berbagai hiburan dan wahana di dalam kapal. Malam terakhir di atas pesiar, penumpang disuguhi konser music rock di two70, pertunjukan sulap di Royal Theater, serta sejumlah hiburan lain. Demikian halnya di café dan sejumlah bar, beragam hiburan juga disuguhkan dengan nuansa yang berbeda-beda.
“Ini pertama kali saya berlibur di kapal pesiar. Ternyata seru banget, banyak sekali fasilitas di dalamnya. Saking banyaknya fasilitas, rasanya seperti tidak berada dalam kapal,” kata Wahyu, seorang kepala cabang dealer mobil di Jawa Tengah yang berlibur bersama para kepala cabang dealer lain dari berbagai daerah Indonesia.
Biaya untuk bisa berlibur di atas kapal pesiar ini berkisar Rp 5 juta – Rp 8 juta, tergantung kamar yang dipesan. Tarif itu sudah termasuk semua fasilitas yang ada, tak terkecuali fasilitas sarapan, makan siang, dan makan malam di restoran-restoran dalam kapal. (m.taufik)