Laporan Wartawan Tribun Jateng, Mamdukh Adi Priyanto
TRIBUNNEWS.COM, SLAWI - Objek wisata Guci di Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal dikenal sebagai tempat wisata yang cukup ramai dikunjungi di Jateng bagian barat.
Berada di lereng Gunung Slamet dengan ketinggian 1.050 meter dari permukaan laut, Guci menyajikan panorama indah berbalut kesejukan alami udara pegunungan.
Keistimewaan lain dari Guci yang terletak sekitar 40 kilometer selatan Kota Tegal ini adalah sumber air panas yang jernih dan tidak bau belerang.
Almarhum Enthus Susmono, mantan Bupati Tegal, pernah mengatakan sumber air panas itu adalah satu-satunya sumber air panas di dunia yang tidak bau belerang.
Baca: Para Pengungsi Heran Dedi Mulyadi Tak Menolak Ditawari Menginap di Tempat Pengungsian
Meskipun begitu, khasiatnya diyakini tetap sama, yakni dapat menyembuhkan beragam penyakit, terutama kulit.
Ada dua pemandian umum, yaitu Pancuran 13 dan Pancuran 7.
Air yang mengalir keluar dari pancuran-pancuran tersebut dipercaya berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit semisal rematik dan penyakit-penyakit kulit.
Banyak pula yang percaya, air panas dari pancuran tersebut dapat memberi tuah dan kesehatan bagi siapa saja yang mandi di bawahnya.
Apalagi, kalau mandi dilakukan pada malam hari, dipercaya khasiatnya bertambah kuat.
Ada mitos yang beredar, kalau mandi saat malam hari pada jam 12 malam pada Jum'at Kliwon, akan mendatangkan berkah.
Baca: Rumah Atlet Silat Hanifan Yudani di Soreang Terlihat Cukup Mewah Dibanding Rumah Lainnya
Dipercaya bahwa berkah yang diberikan adalah dari permohonan yang dilakukan saat mandi malam itu akan dikabulkan.
Karenanya, saat malam itu, banyak pengunjung baik pria dan wanita, muda dan tua, tumpah ruah di kolam air panas tersebut.
Ketika kulit menyentuh air pertama kali, akan langsung terasa panas.