(TribunTravel.com/Rizki A Tiara)
TRIBUNNEWS.COM - Aurora merupakan satu di antara fenomena alam menakjubkan di dunia.
Ada dua jenis aurora, yakni Aurora Borealis yang ada di belahan Bumi utara dan Aurora Australis di belahan Bumi selatan.
Meski sama-sama aurora, penampilan dan warna keduanya terlihat berbeda.
Selama 10 tahun terakhir, para ilmuwan dan penjelajah bertanya-tanya, mengapa aurora terlihat berbeda di Kutub Selatan dibandingkan Kutub Utara.
Mengutip laman Travel and Leisure, aurora disebabkan oleh angin matahari atau solar wind.
Pada dasarnya, Bumi memiliki atmosfer magnetik (magnetosfer) di sekelilingnya yang berfungsi sebagai perisai pelindung.
Ketika angin matahari yang membawa partikel dan plasma bermuatan bergerak melalui ruang angkasa dan bersentuhan dengan magnetosfer Bumi, itu akan disalurkan ke 'garis medan' yang membentang antara kutub utara dan kutub selatan.
Menurut Motherboard, "Presipitasi dan ionisasi dari partikel-partikel ini mendorong molekul atmosfer untuk memancarkan cahaya warna-warni yang sering terlihat di langit malam di daerah kutub."
Cahaya warna-warni itulah yang kita sebut aurora.
Para ilmuwan telah lama percaya, tampilan aurora di Kutub Utara dan Selatan merupakan cerminan dari satu sama lain.