News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wadidaw

Selain di Jakarta, Ini Opsi Kelenteng Bodetabek yang Bisa Dikunjungi Saat Imlek

Editor: Content Writer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kemeriahan di Wihara Dharma Bakti yang terletak di Jalan Kemenangan III, Glodok, Jakarta Barat, Senin (4/2/2019), jelang Tahun Baru Imlek.

Menjelang perayaan Imlek, masyarakat Tionghoa kerap berdoa di Kelenteng atau Wihara di sekitar tempat tinggal mereka.

Tak hanya masyarakat Tionghoa saja, masyarakat umum juga kerap mengunjungi kelenteng-kelenteng tersebut untuk merasakan suasana kemeriahan perayaan Imlek hingga Cap Go Meh.

Selain banyak kelenteng yang terkenal di daerah Jakarta, ternyata ada juga lho kelenteng-kelenteng ikonik di kawasan sekitar Jakarta yang bisa kamu kunjungi.

Kelenteng Pan Kho Bio, Kelenteng Tertua di Bogor

Kelenteng Pan Kho Bio. (Travel.kompas.com)

Kelenteng Pan Kho Bio menjadi tempat ibadah umat Tioghoa tertua di Bogor. Berlokasi di Pulo Geulis, kelenteng ini sudah berdiri sejak zaman Kerajaan Pajajaran, tepatnya pada tahun 1703 dan menjadi kelenteng pertama di Kota Bogor.

Konon katanya, kelenteng yang memiliki nama lengkap Vihara Maha brahma, Pan Kho Bio ini dibangun di Pulo Geulis karena dipercaya sebagai tempat peristirahatan bagi keluarga kerajaan Pajajaran.

Uniknya, tidak hanya umat Tionghoa yang beribadah di kelenteng ini. Ada sebuah mushola bercat hijau di bagian belakang altar kelenteng masih digunakan untuk beribadah oleh umat muslim dan sering digunakan untuk pengajian.

Masing-masing umat beragama pun menjalani ibadah mereka tanpa menganggangu satu sama lainnya. Keren ya!

Klenteng Bio Kanti Sara di Tangerang Selatan

Klenteng Bio Kanti Sara. (wartakota.tribunnews.com)

Klenteng Bio Kanti Sara berlokasi di Kelurahan Bakti Jaya, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan dan sudah berdiri sejak 1711 masehi.

Kelenteng ini memiliki perpaduan nilai religi dan budaya pada bangunannya. Latar budaya Betawi, Sunda, dan Tionghoa melebur menjadi satu sehingga memberi daya tarik tersendiri.

Dengan kekayaan ornamen pada bangunannya, kelenteng ini juga menjadi salah satu kelenteng tertua di kawasan Tangerang.

Secara turun menurun, kelenteng ini diurus oleh keturunan Tionghoa asli dan telah mengalami renovasi 15 kali. Bahkan, kelenteng ini juga pernah didokumentasikan dalam sebuah film feature documenter yang berjudul “Naga Yang Berjalan di Atas Air”.

Kelenteng ini dapat menjadi salah satu tujuan jika kamu ingin merasa kemeriahan Imlek di wilayah Tangerang Selatan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini