Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Anisa Kurniasih
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Air tajin dikenal oleh orang zaman dahulu sebagai minuman pengganti susu.
Kini, air tajin nampaknya kurang ramah di telinga para millenial yang kekinian.
Kini air tajin naik kelas, di kawasan Kota Tua, rupanya ada sebuah kafe yang menawarkan olahan air tajin menjadi seduhan minuman dingin yang menyegarkan.
Kafe tersebut ialah Historia yang letaknya tak jauh dari museum sejarah Fatahillah yang sudah berdiri sejak lima tahun lalu.
Abdul Rohim selaku Manager Kafe Historia menjelaskan bahwa menu es air tajin sudah ada sejak awal dibukanya kafe tersebut.
"Sekarang sudah jarang sekali air tajin karena ini minuman jadul yang dianggap mengandung vitamin serta menyehatkan," ujarnya.
Tak sembarang air tajin, rupanya minuman ini diracik dengan campuran berapa bahan kayu manis dan sirup gula.
"Prosesnya dimulai dari endapan beras satu malam setelah itu diambil sari berasnya, untuk satu liter beras bisa menjadi lima gelas yang ditambah air gula dan kayu manis tadi," tambah Abdul.
Disajikan dalam segelas es yang menyegarkan, rupanya minuman ini memiliki rasa yang tak jauh beda dari es kelapa.
Rasanya manis dan juga segar.
Untuk per gelasnya, es ini dijual seharga Rp 29 ribu.
Sebagai pendampingnya, kamu juga bisa memesan menu sayur babanci yang merupakan kuliner khas Betawi namun sulit lagi untuk di temui.
Bergizi Lo
Air tajin ini bergizi lo, karena mengandung partikel beras, air tajin mengandung karbohidrat.
Kandungan yang ada dalam air tajin diantaranya adalah enzim, mineral, antioksidan, serta Vitamin B dan Vitamin E.
Namun tahukah kamu kalau air tajin adalah air yang digunakan untuk memasak beras dari hasil air mendidih sesaat sebelum nasi matang.
Nah, sebenarnya air tajin mengandung pati yang terbentuk sebelum nasi matang dan bermanfaat bagi kesehatan bayi itu mengapa cairan ini sempat dimanfaatkan sebagai pengganti susu karena dianggap ekonomis.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Kafe di Kota Tua Ini Tawarkan Menu Es Air Tajin, Penasaran?,