TRIBUNNEWS.COM, MACAO - Sebuah pameran seni internasional dihelat di Macao, salah satu negara administratif China yang jaraknya sekitar 70 kilometer dari Hong Kong. Pameran seni-seni kontemporer ataupun tradisional tersebut digelar di berbagai sudut Macao.
Saat Tribun ikut serta rombongan dari Macao Governemnt Tourism Office (MGTO) akhir Agustus lalu produk-produk seperti keramik, foto-foto, lukisan dan seni instalasi patung tiga dimensi ada di mal, benteng, lokasi wisata serta tempat-tempat publik lainnya seperti bandara dan pelabuhan.
Direktur Macao Government Tourism Office (MGTO), Maria Helena de Senna Fernandes mengatakan Art of Macao digelar dalam rangka merayakan hari jadi Macao yang ke-20. Pemerintah Portugal mengembalikan kedaulatan Macao kepada China pada tahun 1999.
Pameran seni kata Maria dipamerkan di 26 titik. "Dengan Art Macao, kami memperkenalkan seni di seluruh kota yang komprehensif dan melibatkan beragam pemangku kepentingan. Proyek ini adalah contoh sempurna dari publik dan swasta, lokal dan internasional, profesional dan amatir, dan menggabungkan banyak bentuk seni sesuai dengan minat dan ekspektasi yang berbeda," ujar Maria Helena dalam seperti yang tertera di buku panduan Art of Macao.
Pameran Art of Macao digelar mulai Juni hingga Oktober 2019. Seniman yang berpartisipasi dalam pameran ini datang dari seluruh dunia. Salah satu yang menarik perhatian adalah instalasi seni kontemporer yang dibuat oleh seniman dunia di Garden of Earthly Delights. Instalasi seni bernama Silence Dogood karya seniman Amerika Jennifer Steinkamp juga dipamerkan di lokasi ini.
Seni instalasi karya Jennifer Steinkamp itu berupa animasi yang ditembak melalui proyektor ke arah dinding. Animasinya mengenai pembentukan listrik di awan. Debu es saling mengambang dan menabrak satu sama lainhingga memunculkan listrik. Pameran "Garden of Earthly Delights" digelar di Wynn Palace.
Ada juga pameran tentang Putri Grace Kelly dari Monako. Di pameran yang digelar di Galaxy Macau tersebut pengunjung diberikan pemandangan berupa peninggalan barang-barang pribadi Grace Kelly yang sebelumnya adalah artis Hollywood dan dinikahi pangeran Rainier III dari Kerajaan Monako.
Gaun pengantin saat Grace Kelly menikah, juga tas Hermes dipamerkan di lokasi ini. Termasuk pakaian lain yang dikenakan Putri Monako itu dalam berbagai kesempatan. Misalnya gaun Yves Saint-Laurent yang berbahan sutra berwarna ungu. Gaun ini dikenakan Putri Grace saat menghadiri konser penggalangan dana di London pada 1981. Pada saat itu, Putri Grace sempat bertemu dengan Putri Diana dan Pangeran Charles.
Foto pertemuan mereka ikut dipajang di belakang gaun ungu tersebut. Selain pakaian, barang-barang Putri Grace lainnya ikut dipajang seperti The Kelly Bag, tas Hermes berukuran raksasa yang dibuat berdasarkan tas Grace Kelly.
Pameran Keramik China
Di The Venetian pameran bertajuk 'All That’s Gold Does Glitter' menampilkan keramik-keramik ternama dunia. Sands China Limited sebagai salah satu penyelenggara menggandeng seniman keramik ternama, Caroline Cheng sebagai kurator untuk memilih karya-karya seni keramik yang akan ditampilkan pada gelaran tersebut mengatakan ada kurang lebih 27 seniman, termasuk Caroline ikut serta memamerkan karya mereka di beberapa resor milik Sands, seperti The Venetian Macao, The Parisian Macao, dan Sands Macao.
Candy Yeung, Assisten Manager PubliC Relations The Venetian Macao,sempat mengajak Tribun dan rombongan melihat keindahan karya seni yang dipajang di resor ini. Ada beberapa karya seniman keramik yang menjadi sorotan pada ekshibisi tersebut di antaranya Lotus, Plum dan Chrysanthemum oleh Vipoo Srivilasa (Australia), Fossil Egg oleh Makoto Komatsu (Jepang), Fox Fur Lady oleh Michael Flynn (Irlandia), Golden Wisdom oleh En Iwamura (Jepang), Bloom oleh Shin Yo Wang (Taiwan), dan Amitabha oleh Tetsuya Ishiyama (Jepang).
"Ada nilai-nilai filosofi tersendiri dari para seniman dalam membuat karyanya tersebut. Kami juga menghadirkan sudut dimana anda bisa melihat langsung pembuatan keramik dan seni-seni instalasi lainnya," ujar Candy.
Museum of Art Macao
Di Museum of Art Macao ada Prosperity yang dibuat Caroline Cheng dan The Spirit Totem Series oleh Herb Alpert. Salah satu yang membetot perhatian adalah karya-karya seperti Drinking Alone Under the Moon oleh Li Bai, dan A Metamorphosis: No End to End oleh Jennifer Wen Ma.
Di lantai atas, terdapat beberapa ekshibisi yang juga masih terkait dengan Art Macao. Pada lantai dua, terdapat pameran bertajuk Poesia Lirica, yang menampilkan karya seni artis asal Macao dan Portugal. Bait-bait puisi tersebar di berbagai sudut ruang. Ada pula lukisan Carlos Marreiros berjudul Camilo Pessanha and Mask yang menggambarkan sang penulis puisi yang begitu tersohor namun ia tak menyukai popularitas.
Sementara itu di lantai tiga, digelar pameran bertajuk Quietness and Clarity yang menampilkan karya-karya seni Chen Zhifo yang dibawa dari Nanjing Museum. Lukisan-lukisan Zhifo yang dibuat di atas kertas sangat terkenal memberi ketenangan lewat komposisi warna yang indah dengan teknik seni lukis Jepang.
"Saat kita melukis di kertas khusus ini akan muncul gradasi-gradasi warna tentu dengan teknik melukis yang hebat," ujar salah seorang Pemandu Wisata dari Macao Government Tourism Office, Fok Constantino.(Willy Widianto)