TRIBUNNEWS.COM., JAKARTA - Setelah melalui fase konstruksi yang memakan waktu sekitar satu tahun, hotel bergaya bikers yang sangat kental, Sturgis Boutique Hotel, milik pengusaha Setiawan Limarga, resmi dioperasikan di di Jalan Raya Puncak-Cianjur, kawasan Cipanas, Sabtu (16/11/2019).
Hotel ini dikonsep sebagai hotel butik dengan hanya menyediakan 14 kamar yang terbagi dalam tiga kelas. Harga kamarnya mulai dari Rp 1 sampai Rp 2 juta per malam dengan tiga kali makan ala buffet termasuk breakfast untuk tamu.
Ditemui di sela acara selebrasi peresmian hotel ini, Sabtu lalu Setiawan Lim yang tampil enerjik di usia 69 tahun menjelaskan, hotel ini menjadi impiannya sejak lama yang terobsesi mendirikan sebuah hotel bergaya bikers yang sangat kental dangan sentuhan pernak pernik Harley Davidson pada hampir semua elemen hotelnya.
Setiawan Limarga yang sehari-hari penggemar moge Harley Davidson ini kemudian mengajak Tribunnews melihat dari dekat interior hotelnya setelah sempat mengobrol hampir setengah jam di taman belakang hotelnya yang asri yang dilengkapi dengan empat gazebo.
"Hotel yang saya dirikan ini bisa untuk menginap bikers selepas menjalani perjalanan touring jauh, bisa juga untuk family."
"Saya sendiri suka naik motor, tapi selama ini belum ada kafe dan hotel yang benar-benar dirancang untuk bikers dan keluarganya," ujar pria yang akrab disapa Om Iwan ini.
Dia menyatakan, kualitas sajian kopi di hotel menjadi salah satu andalannya. "Ngopi di sini kopinya paling enak. Kopi kita tidak asam, juga tidak getir dan nggak bikin batuk," kata dia.
Setiawan menjelaskan, dirinya terlibat langsung dalam fase perancangan, pemilihan material sampai fase konstruksi hotel setinggi tiga lantai yang dirombak dari beberapa deretan ruko ini.
"Hotel ini bisa buat enjoy, kamarnya bersih harga terjangkau, area parkiran juga memadai. Area parkir untuk motor bisa mengakomodir 150 unit moge."
"Untuk motor tipe Harley saja bisa menampung 120 unit, atau parkir mobil bisa untuk 25 unit kendaraan," ungkap Setiawan Limarga.
Interior hotel mengkombinasikan warna oranye dan grey dengan logo Sturgis hadir di setiap pintu masuk kamar.
Langit-langit kamar dirancang tinggi. "Warna grey kita pilih karena mencerminkan milenial elegan, dan elemen kontemporer building.
Karenanya, Setiawan meyakinkan hotelnya ini cocok untuk para biker yang ingin beramai-ramai menginap.
Setiawan menjelaskan, konsep hotel butik Sturgis miliknya ini terinspirasi dari keberadaan hotel Sturgis di Amerika Serikat yang mengakomodir para biker di sana.
"Konsep Hotel Sturgis yang di sana kira-kira kira kita ambil hanya 40-50 persen saja. Di sana warna hotelnya full oranye, termasuk interiornya."
Di sini masih kita kombinasikan dengan warna grey. Kalau full pranye orang yang melihatnya pusing dan nanti terlihat kampungan," ujarnya.
Untuk menghadirkan ciri khas biker yang kental, Setiawan memasang aksesoris bikers Harley di bagian front office, area lobi hotel, pintu kamar, dinding kamar, bed, handuk sampai tangga manual dan lift.
"Kita juga akan pasang lampu road king di setiap kamar. Kita baru akan mulai pasang tahun depan, dengan dua lampu sein kiri kanan. Lampu batoknya warna orange, lampu sein LED," jelas Setiawan.
Hotelnya ini menurut Setiawan masih akan ditambahkan dengan elemen Harley agar kesan bikers makin kuat di hotel ini.
"Masih banyak rencana ke depan yang akan saya masukkan sebagai konsep di hotel ini, termasuk untuk memanggil ke bell boy kita akan gunakan klakson Harley," jelasnya.
Setiawan menjelaskan, untuk mempromosikan ke kalangan bikers, saat weekday pihaknya memberikan diskon 25 persen kamar dan berlaku sampai setahun ke depan.
Untuk bikers pihaknya memberikan diskon 15 persen untuk weekend.
"Rate ini sudah sangat murah karena investasi kita cukup besar. Tamu mendapat 3 kali servis makan gratis. Tamu yang check-in di pukul 2 atau 3 sore mendapat free tea time."
"Malamnya bisa menikmati dinner, layanan breakfast sampai jam 11 pagi dengan menu set model buffet. Kita juga sediakan snacking seperti pisang goreng dan sebagainya," jelas Setiawan.
Untuk kebutuhan rapat, hotelnya ini juga menyediakan meeting room eksklusif berkapasitas 50 orang dengan dukungan teknologi hi-tech touch screen.
Setiap kamar hotel ini dilengkapi Smart TV dengan fitur wifi. Tamu yang menginap bisa memesan menu makanan melalui layar di Smart TV ini.
Pada kamar tipe termewah, yakni Suite Family Room, pihaknya bisa menyediakan extra bed hingga 4 unit untuk tamu yang menginap bersama keluarga dalam jumlah besar.
Rest room, bath room, shower dan wastafel di kamar tipe ini dibuat terpisah.
"Suhu udara di Cianjur ini cukup dingin, bagus untuk hotel buat liburan. Udara masih dingin meski tidak menyalakan AC, kualitas airnya juga bagus, tidak ada zat besi, tidak ada nyamuk," jelasnya.
Desain arsitektur hotel ini dirancang sendiri oleh Setiawan.
Untuk mengoperasikan hotel ini Setiawan merekrut SDM sebanyak 14 orang dari warga sekitar yang bekerja dalam tiga shift, terdiri dari bagian front office, house keeping, dan security.
Di sela kesibukannya mengelola usaha hotel dan Restoran Sturgis 69 miliknya yang sudah lebih dulu beroperasi, Setiawan masih menyempatkan diri menikmati touring bersama motor Harley Davidson miliknya.
Setiawan mengaku menjalani touring setiap 3 bulan sekali. Touring terjauh yang pernah dia lakukan adalah dari Jakarta ke Flores.
"Untuk touring saya suka pakai Harley, motornya dibawa pelan terasa macho, ,membawa semangat dan jiwa muda," ujar Iwan yang mengoleksi Harlety Davidson Dyna dan Heritage Soft Tail.