TRIBUNNEWS.COM - Ikan dori atau dalam dunia internasional biasa disebut John Dory, ikan pipih dengan tampilan cenderung unik.
Walaupun bentuknya aneh, tetapi ikan dori terbilang populer di kalangan chef karena cocok dimasak beragam masakan terutama ala Mediterania.
Apa sebenarnya ikan dori? Lebih baik diolah seperti apa? Berikut ulasan lengkapnya.
Ikan pipih yang hidup di laut tropis dan subtropis
Dori tergolong ikan pipih yang punya rupa yang tak biasa dan punya duri panjang pada sirip punggungnya.
Ikan ini tinggal di laut sepanjang garis lintang tropis dan subtropis, kecuali samudra Pasifik timur dan Atlantik barat.
Dilansir The Spruce Eats, ikan dori sering disandingkan dengan ikan turbot, sole, dan brill yang sama-sama berbentuk pipih.
Dilihat dari samping, ikan dori terlihat begitu lebar tetapi sangat tipis dari bagian depan.
Bentuk unik tersebut kerap kali menyelamatkan ikan dori dari predator.
Cukup berbalik ke samping, predator seperti hiu dan ikan besar lain akan bingung dan tak jadi menyantapnya.
Selain bentuknya yang tipis, sisi samping ikan dori punya semacam bulatan yang sering dikira mata oleh predator.
Bukannya menyerang mata asli ikan dori, predator malah mengarah ke bulatan yang tampak seperti mata itu. Sehingga memberikan kesempatan ikan dori untuk kabur.
Berkat bulatan itu juga, dori terkadang disebut ikan St. Peter karena legenda yang menganggap bulatan hitam tersebut mewakili sidik jari St. Peter. Nama lainnya lagi adalah French dorée.
Ikan dori dapat ditemukan di Inggris, Australia, dan New Zealand. Pasalnya ikan dori asli dari Atlantik Utara dan juga ditemukan di bagian dingin Pasifik Selatan. Sementara ikan ini cukup langka di Amerika Serikat.