TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wisata pendakian Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) siap dibuka kembali mulai Sabtu (22/8/2020).
Pembukaan wisata pendakian itu akan menerapkan protokol kesehatan di era adaptasi kebiasaan baru (AKB) atau new normal.
Informasi pembukaan jalur pendakian Gunung Rinjani itu tercantum dalam rilis Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) yang diterima Kompas.com, Selasa (18/8/2020).
Dalam rilis itu, Kepala BTNGR Dedy Asriady mengatakan, pembukaan pendakian ini sudah berdasarkan arahan Direktur Jenderal (Dirjen) Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) dan hasil koordinasi dengan Pemerintah Provinsi NTB.
Baca: Viral di Medsos, Puluhan Orang Pesta Dugem di Savana Propok Gunung Rinjani
Baca: 8 Tempat Wisata di Sekitar Gunung Rinjani yang Sudah Bisa Dikunjungi Selama New Normal
"Sesuai arahan Dirjen KSDAE Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Surat Nomor S.660/KSDAE/PJLHK/KSA.3/7/2020 tanggal 29 Juli 2020 tentang Pembukaan Aktivitas Pendakian dan Peningkatan Kuota Kunjungan Pola Reaktivasi Tahap 1, maka Wisata Pendakian Gunung Rinjani akan mulai dibuka untuk umum pada Sabtu 22 Agustus 2020," kata Dedy seperti dikutip rilis.
Karena masih dalam masa pandemi, imbuh dia, pembukaan pendakian akan menerapkan protokol, syarat, dan ketentuan yang ketat.
Paket pendakian dua hari satu malam Rinjani dengan kuota pendakian 30 persen
Ia menjelaskan, pendakian Gunung Rinjani akan dibuka dengan paket 2 hari 1 malam dan menerapkan kuota pendakian 30 persen dari kunjungan normal.
Adapun, empat jalur pendakian akan dibuka mulai Sabtu besok yakni dengan kuota masing-masing jalur.
Untuk jalur pendakian yang dibuka yaitu Senaru dengan kuota 45 orang per hari, Sembalun 45 orang per hari, Aik Berik 30 orang per hari, dan Timbanuh 45 orang per hari.
Jalur pendakian via Torean belum dibuka
Dedy menerangkan alasan empat jalur tersebut dapat dibuka kembali. Menurut dia, empat jalur tersebut sudah melalui tahap hasil analisis risiko dan bahaya, serta sudah siap menerima pendakian kembali.
"Mempertimbangkan hasil analisis risiko dan bahaya dan melihat kesiapan maupun kelayakan jalur wisata pendakian, maka hanya empat jalur itu yang diputuskan layak untuk dibuka," kata dia.
Sementara itu, untuk jalur pendakian via Torean belum dapat dibuka pada 22 Agustus mendatang.