Untuk memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan, MHTC menyediakan layanan Concierge dan Lounge di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA), Bandara Internasional Kuala Lumpur 2 (KLIA2) dan Bandara Internasional Penang (PIA) untuk membantu wisatawan yang baru tiba.
Wisatawan medis juga akan dilayani di layanan Concierge dan Lounge eksklusif kami di KLIA, KLIA 2 dan PIA sambil menunggu transportasi ke rumah sakit atau akomodasi yang ditunjuk.
Layanan lainnya yang disediakan adalah Meet-and-Greet (MGS) untuk wisatawan medis yang datang ke Malaysia melalui KLIA, KLIA 2, dan PIA.
Mereka akan disambut di garbarata saat mendarat dan kemudian diantar ke jalur cepat bagian imigrasi, bea cukai, bagian pengambilan bagasi, dan disambut di Malaysia Healthcare Concierge and Lounge sampai transfer ke hotel atau rumah sakit yang dituju.
MHTC saat ini agresif memasarkan layanan wisata medis kepada masyarakat Asia, dengan membuka perwakilan di pasar utamanya di Indonesia, Vietnam, Myanmar, China, dan yang terbaru di India untuk meningkatkan aksesibilitas bagi wisatawan kesehatan.
Lima Ini Paling Dicari
Wisatawan medis yang pergi berobat ke Malaysia biasanya mencari lima jenis layanan medis, yakni kardiologi, onkologi, obstetri dan ginekologi, gastroenterologi serta pemeriksaan kesehatan.
Selama satu dekade terakhir, Malaysia dikenal sebagai Pusat Kardiologi di Asia karena layanan tim medis dan infrastruktur rumah sakitnya yang mumpuni.
Dia mencontohkan, salah satu rumah sakit di Malaysia, The National Heart Institute (IJN), menjadi rumah sakit pertama di luar Amerika Serikat yang menanamkan alat pacu jantung Micra AV,perangkat implan untuk perawatan detak jantung lambat melalui pacing.
Hal inilah yang membuat banyak pasien memilih berobat ke Malaysia karena dianggap bisa diandalkan dan biayanya terjangkau. Satu dari dua pasien kesuburan untuk IVF yang berobat ke Malaysia juga dinyatakan berhasil.
Layanan rumah sakit di sana juga menyediakan perawatan lanjutan termasuk onkofertilitas, dan teknologi AI untuk pengujian kelayakan kesuburan.
Hal ini inilah yang memperkuat posisi Malaysia sebagai Pusat Kesuburan di Asia. Dia menyebutkan, saat ini hanya ada 30 pusat kesuburan di seluruh dunia yang memiliki akreditasi RTAC Internasional. Dari jumlah tersebut, delapan berada di Malaysia.
Dia menambahkan, di layanan onkologi, Malaysia tampil sebagai negara ketiga yang paling siap di Asia Pasifik untuk memerangi kanker dalam sebuah studi yang dilakukan The Economist Intelligence Unit (The EIU).
"Pasien kami dari Indonesia sangat ingin melanjutkan dan berobat di sini bersama kami di Malaysia. Karena itu, kami mengembangkan rencana darurat yang menjadikan Malaysia sebagai salah satu dari sedikit negara pertama yang membuka perjalanan medis pada Juli 2020," ungkapnya.