TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kesehatan Singapura memberlakukan aturan baru kepada wisatawan yang berkunjung ke negaranya dengan memperpendek aturan karantina di rumah dari yang semula berlaku selama 14 hari diperpendek menjadi hanya 10 hari.
Aturan ini diberlakukan mulai 6 Oktober 2021 dengan mempertimbangkan masa inkubasi rata-rata kasus Covid-19 varian Delta yang lebih pendek.
Mulai 6 Oktober 2021 pula, Pemerintah Singapura memperpendek tindakan di perbatasan yang ditentukan berdasarkan riwayat perjalanan wisatawan dalam 14 hari terakhir, bukan 21 hari seperti berlaku saat ini.
Artinya, penumpang dengan riwayat perjalanan ke Indonesia dalam 14 hari terakhir sebelum keberangkatan ke Singapura akan diizinkan transit di Singapura.
Kebijakan yang diambil Singapura terkait Covid-19 bertujuan untuk meminimalkan kematian sambil membuka kembali kegiatan sosial dan ekonomi negaranya secara progresif.
"Hal ini membutuhkan perubahan kolektif dalam pola pikir kita. Kita perlu belajar hidup berdampingan dengan virus, dan memahami bahwa bagi sebagian besar orang, terutama mereka yang divaksinasi, tidak mengalami penyakit serius," sebut Kementerian Kesehatan Singapura dalam pernyataannya.
Kasus Harian Naik
Jumlah kasus harian Covid-19 di Singapura saat ini terus meningkat. Kementerian Kesehatan Singapura dalam pernyataan resminya menyatakan, dengan melihat tren yang terjadi sangat mungkin Singapura akan melampaui 3.200 kasus harian.
Kasus ini diperkirakan akan menembus hingga 5.000 kasus setiap hari pada pertengahan Oktober nanti.
Temuan kasus Covid-19 terbaru menunjukkan 98 persen pasien memiliki gejala ringan atau tanpa menunjukkan gejala sehingga mereka bisa menjalani pemulihan di rumah.
Sementara, persentase pasien yang membutuhkan perawatan ICU masih terpantau rendah, sekitar 0,2 persen. Namun, dengan kasus yang lebih tinggi, ini dapat dimaknai menuju jumlah absolut yang lebih besar.
"Saat ini 34 tempat tidur di ruang ICU sudah terpakai dan kami memperkirakan jumlahnya akan meningkat. Kami akan terus memantau kapasitas dan penggunaannya secara ketat," sebut Kementerian Kesehatan Singapura dalam pernyataan resminya, Sabtu (2/10/2021).
Menurut mereka, rendahnya angka pasien positif Covid-19 di sana terjadi karena sebagian besar warga Singapura telah tervaksinasi.