Menanggapi paparan Aishah, pelaku industri wisata, Johnnie Sugiarto, menyatakan sependapat.
“Pak Jokowi telah membangun banyak jalan tol. Untuk perjalanan darat, tinggal bagaimana tempat peristirahatan diperbanyak di jalan tol. Fasilitas dibangun lengkap. Restoran, gerai UMKM untuk membeli oleh-oleh, kalau perlu ada panggung pertunjukan,” kata pendiri El John Group tersebut.
Johnnie mengatakan, untuk urusan pariwisata, alam kita luar biasa. Spektakuler.
Susah dicari tandingannya di dunia.
“Problemnya destinasi-destinasi itu belum dikelola secara profesional. Dibutuhkan elemen-elemen lain untuk bisa menjadikannya layak jual. Dibutuhkan infrastruktur. Juga sumber daya manusia yang mumpuni,” katanya.
Bayangkan misalnya ada destinasi wisata yang begitu bagus, tapi tidak ada air di kamar kecilnya.
Apalagi kalau banyak lalat, kotor, dan jorok.
Selanjutnya, ujar Johnnie, tiap pemerintah daerah harus memetakan destinasi yang mau mereka tawarkan.
Harus ada prioritas.
Misalnya satu provinsi punya 30 destinasi wisata. Sementara hanya ada Rp 30 miliar per tahun.
Masing-masing dikucuri Rp 1 miliar dan hasilnya nihil.
“Kalau punya Rp 30 miliiar, fokuskan saja untuk satu destinasi. Tahun berikutnya untuk destinasi lain. Terus begitu, bergantian. Pada akhirnya, secara bertahap, ada banyak destinasi yang layak dijual,” ujar Johnnie.
Dalam pengantar diskusi, Plt Ketua Umum DPP PSI Giring Ganesha, juga menyebut soal infrastruktur di sejumlah destinasi yang masih harus ditingkatkan.
“Ini cerita sebelum pandemi ya. Saya menemukan ada tempat yang instagramable. Tetapi, kita mau ganti baju sehabis berenang saja susah. Lalu, di sekitar banyak sampah. Ini akan membuat wisatawan kecewa,” katanya.