News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sejarah Ranu Kumbolo, Danau Air Tawar yang Terletak di Gunung Semeru

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengunjung yang tengah berkemah di sekitar Danau Ranu Kumbolo. Simak sejarah Ranu Kumbolo di gunung Semeru.

Menurut PVMBG, Ranu Kumbolo sebetulnya merupakan laboratorium alam yang cocok untuk kegiatan penelitian dan observasi lapangan bagi para pengamat lingkungan.

Bagi para pendaki, Ranu Kumbolo, merupakan tempat pemberhentian/istirahat sambil mempersiapkan perjalanan berikutnya.

Daya tariknya, di pinggir sebelah barat danau terdapat prasasti peninggalan purbakala.

Diduga prasasti ini merupakan peninggalan jaman kejayaan Kerajaan-kerajaan Hindu di Nusantara, namun hingga saat ini belum diperoleh kepastian.

Sementara dikutip dari Tribunnewswiki.com, prasasti di tepian danau Ranu Kumbolo tersebut terdapat sebuah tulisan, yaitu Ling Deva Mpu Kameswara Tirthayatra.

Menurut sejarawan M.M. Sukarto Atmojo, tulisan yang berbahasa Jawa kuno tersebut dapat diartikan bahwa ketika itu Prabu Kameswara, seorang raja dari Kerajaan Kadiri, pernah melakukan kunjungan suci dengan mendaki Gunung Semeru.

Angka tahun prasasti, masih menurut sang sejarawan, berkisar pada 1182 M.

Danau Ranu Kumbolo yang berada di jalur pendakian ke Puncak Gunung Semeru, di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. (KOMPAS IMAGES)

Sejarah Panjang Letusan Gunung Semeru

Pada Sabtu sore (4/12/2021), Gunung Semeru yang berada di wilayah Provinsi Jawa Timur mengalami guguran awan panas.

Material vulkanik yang terpantau pada pukul 15.20 WIB ini mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang.

Semeru memiliki catatan panjang sejarah erupsi yang terekam pada 1818.

Mengutip bnpb.go.id, catatan letusan yang terekam pada 1818 hingga 1913 tidak banyak informasi yang terdokumentasikan.

Kemudian pada 1941-1942 terekam aktivitas vulkanik dengan durasi panjang.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan leleran lava terjadi pada periode 21 September 1941 hingga Februari 1942.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini