News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Natal 2022

Warga Kembali Rayakan Natal di Bethlehem Setelah 2 Tahun Lockdown

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah pendeta mengambil bagian dalam perayaan Natal di Manger Square di luar Gereja Kelahiran Yesus di kota Bethlehem di Tepi Barat pada 24 Desember 2012. Ribuan warga Palestina dan turis berduyun-duyun ke kota Bethlehem di Tepi Barat untuk merayakan Natal di kota kecil itu yang diyakini sebagai tempat Yesus Kristus lahir. AFP FOTO/MUSA AL SHAER

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, BETHLEHEM - Puluhan ribu pengunjung diharapkan memadati Bethlehem untuk melaksanakan prosesi Natal setelah ekonomi kota tersebut melemah pasca penguncian (lockdown) untuk meredam penularan Covid-19.

Dikutip dari BBC, Minggu (25/12/2022), masyarakat Kristen dan peziarah Palestina nantinya akan menghadiri Misa tengah malam di Gereja Kelahiran Abad ke-4.

Perayaan ini berlangsung saat terjadi eskalasi kekerasan yang mematikan di Tepi Barat yang diduduki Israel.

Iringan band memainkan bagpipe dan menabuh genderang yang mengawal para pemimpin gereja memasuki Manger Square setelah melakukan perjalanan dari Yerusalem.

Ini dilakukan menjelang Misa tengah malam di Gereja Kelahiran di dekatnya, yang dibangun di lokasi yang diyakini sebagai tempat Yesus Kristus dilahirkan.

Gua di dalam gereja adalah situs tertua yang terus digunakan sebagai tempat ibadah dalam agama Kristen.

Para pengunjung dari seluruh dunia pun turut menemani umat Kristen Palestina dari lokasi yang jauh seperti Galilea dan Jalur Gaza.

Meskipun jumlahnya masih lebih rendah dari tingkat rekor yang terlihat pada 2019, jalanan Bethlehem tampak ramai dan seperti dalam kisah Kelahiran Yesus.

Selain itu, tidak ada kamar yang masih tersedia, karena hotel-hotel lokal sudah penuh.

Saat pebisnis di kota itu optimis terhadap pemulihan ekonomi, ada kekhawatiran yang muncul tentang dampak peningkatan kekerasan yang terjadi baru-baru ini antara Israel dan Palestina.

Baca juga: Begini Cara Pengungsi Ukraina Habiskan Perayaan Natal di Inggris

Kebijakan pemerintah sayap kanan Israel dinilai dapat meningkatkan ketegangan. Pemerintah baru yang dianggap sebagai sayap paling kanan dalam sejarah Israel, menyaksikan kembalinya Benjamin Netanyahu ke masa jabatan ke-6 yang bersejarah.

Awal bulan ini, Israel mengatakan pasukannya secara tidak sengaja membunuh seorang gadis Palestina berusia 16 tahun dalam baku tembak dengan militan di Tepi Barat yang diduduki.

"Sedangkan pada November lalu, 5 pria Palestina dibunuh oleh pasukan Israel dalam empat insiden terpisah di Tepi Barat yang diduduki," kata pejabat Palestina dan Israel.

Baca juga: 10 Tradisi Unik Perayaan Natal di Berbagai Negara di Dunia: Jepang hingga Afrika Selatan

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini