News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

6 Destinasi Kuliner di Asia Tenggara yang Padukan Sejarah dan Budaya Arsitektur

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perpaduan cita rasa Asian dan internasional saat ini sedang tren dalam industri kuliner.

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di kawasan Asia Tenggara, ada banyak destinasi wisata yang dapat dikunjungi bagi anda yang gemar pelesiran sambil menikmati kuliner lokal khas masing-masing negara.

Di Thailand, Vietnam hingga Indonesia, ada banyak restoran yang menawarkan pemandangan menarik dengan menggabungkan nuansa tradisional dan modern.

Baca juga: Kuliner Malam di Jakarta, Cicipi 5 Sajian Nasi Uduk Enak yang Populer dan Legendaris

Penggunaan material kayu hingga rotan turut digunakan untuk mempercantik estetika pada desain restoran-restoran ini.

Asia tenggara adalah tanah tropis maritim sejarah dan budaya yang penuh dengan banyak entitas arsitektur menakjubkan untuk dijelajahi dan dikagumi.

Material yang menunjukkan filosofi menarik ini dihadirkan melalui penggunaan kayu yang lestari hingga batu bata dan wabi sabi abadi yang disejajarkan dengan tradisi lokal.

Berikut beberapa desain menarik destinasi kuliner di di Thailand, Vietnam serta Indonesia yang menampilkan estetika lokal.

1. The Artissans Ayutthaya, Thailand

Di desa Ban Run, Thailand, proyek studio bangkok merancang sebuah restoran yang membantu mengangkat isu wanita di lingkungan yang sebagian besar berstatus belum menikah atau janda.

Para wanita ini biasanya bekerja untuk memberi sedekah kepada para biksu di sebuah kuil desa kecil yang rusak.

Proyek restoran ini menonjolkan balok kaca dan bingkai kayu luar dalam, menawarkan karakteristik unik dari lima bangunan segitiga siku-siku yang menyerupai labirin jika dilihat dari atas.

Desain menarik restoran yang terletak di 42/1 m.4 Ban Run, pHra Nakhon Si Ayutthaya Thailand ini semakin sempurna dengan suasana tropis khas Asia Tenggara di tengah pepohonan yang ada.

2. Baan Nhuer Nham Restaurant, Thailand

Dikutip dari laman thedesignstory, Minggu (18/6/2023), terletak secara harmonis di salah satu sungai paling bersejarah di Asia Tenggara, Sungai Chao Praya, Baan Nhuer Nham Restaurant mengintegrasikan diri sebagai hunian kontemporer yang menawarkan restoran generasi kedua yang nyaman dan intim.

Baca juga: Resep Rawon Kikil, Kuliner Anti Mainstream untuk Makan Siang Sekeluarga saat Idul Adha

Menurut arsitek looklen, nama tersebut terinspirasi dari iterasi 'rumah di atas air' yang juga menentukan bentuk struktur yang berada pada sebidang persegi panjang dengan tangga berukuran sedang sebagai akses utamanya.

Disempurnakan dengan bendungan tua di tengah pepohonan tua dan tanaman hijau liar yang terpelihara, restoran yang terletak di 16/1 Keranawatthana rd, Bang Prok, Mueang Pathum Thani District, Pathum Thani, Thailand ini terbuka, modern dan dirancang secara fleksibel untuk memberikan kehidupan baru di area tersebut.

3. Bonte Cafe, Vietnam

Bonte Cafe terletak di pinggiran kota Hanoi, ibu kota vietnam, wilayah ramai yang berdekatan antara kota tua dan kawasan pemukiman baru.

Cafe ini dibangun dengan keinginan untuk membawa alam ke dalam skema desain.

Di sini, arsitektur yen memadukan kehijauan yang hidup, bunga, daun, cahaya dan alam liar.

Desainnya ditutupi berbagai bentuk pohon, dengan lapisan vegetasi yang berfungsi membantu mengurangi suhu ekstrem.

Cafe ini menawarkan lebih banyak kelembaban dan oksigen, membuat lingkungan tampak lebih santai dan bersih.

Saat musim hujan tiba, jumlah air hujan dikembalikan ke tanah melalui taman yang ada di cafe yang terletak di Lê Hồng Phong, Tân An, Hội An, Quảng Nam, Vietnam ini, memastikan siklus air dan karbon pada alam.

4. Patom Cafe, Thailand

Patom Cafe adalah salah satu proyek Nitaprow Cafe di Nakhon Pathom, Thailand, yang melestarikan panggung kayu amfiteater dan menawarkan pemandangan seluruh desa yang tak tertandingi dari semua sisi.

Desain interior dan eksterior cafe ini dikemas dengan kolom-kolom material panel baja tahan karat reflektif seperti kaca yang memberikan pantulan abadi dari sekelilingnya yang hijau.

Tanaman merambat pun dihadirkan pada cafe yang terletak dY 2 yai Cha, Sam Phran District, Nakhon Pathom, Thailand ini untuk mengambil alih pemandangan jalan beratap jerami dan lanskap sekitarnya.

5. Solo Brasserie & Lounge, Indonesia

Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta meluncurkan Solo Brasserie & Lounge sebagai salah satu pilihan destinasi kuliner terbaru bagi masyarakat yang ada di Jakarta.

Pada pengembangannya, hotel ini menggandeng beberapa seniman Indonesia untuk menuangkan hasil karyanya.

Mulai dari penggunaan gebyok, ukiran hingga pahatan merak serta lukisan-lukisan berisi cerita kisah pewayangan seperti Parikesit dan Pandawa Lima.

Sehingga mereka yang datang dapat memperkaya pengetahuan sejarah sambil pelesiran.

Venny Artha, General Manager Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta mengatakan bahwa pada 2023 ini, pihaknya telah nelakukan berbagai renovasi, termasuk pada Solo Brasserie Lounge.

"Solo Brasserie & Lounge yang bertransformasi menjadi tempat baru dengan makanan khas Asian Fusion dan Internasional serta dilengkapi dengan Bar dan Lounge," kata Venny, kepada wartawan, Rabu (14/6/2023).

Setelah melewati masa renovasi, Solo Brasserie & Lounge pun diluncurkan dengan konsep restoran lifestyle yang mengikuti tren terkini tanpa menghilangkan unsur budaya tradisional Indonesia.

F&B Manager Grand Sahid Jaya Hotel Jakarta, Billy Wanget mengatakan Solo Brasserie & Lounge kini telah bertransformasi menyesuaikan dengan kebutuhan dan trend saat ini.

Sementara itu, Executive Chef Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, Chef Rofic Maulana mengatakan bahwa di destinasi kuliner ini ada 75 menu perpaduan Asian Fusion dan internasional yang dihidangkan.

"Saya mengambil inspirasi menu hidangan baru tersebut berdasarkan konsep lifestyle yang disesuaikan dengan konsep Solo Brasserie & Lounge itu sendiri. Tanpa menghilangkan ciri khas masakan Indonesia, saya mengembangkan menu tersebut menjadi menu hidangan Asian Fusion sebesar 30 persen dan international sebesar 70 persen," kata Chef Rofic.

Destinasi kuliner yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman Jakarta Selatan ini juga menghadirkan hiburan musik yang membawa kenangan kita kembali ke tahun 1980 hingga 2000-an, genre musik yang dibawakan tetap mengangkat konsep musik tradisional Indonesia.

"Kami berharap hadirnya Solo Brasserie & Lounge, Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta akan menjadi salah satu destinasi kuliner dan tempat berkumpul yang menyenangkan untuk masyarakat Indonesia dan Jakarta khususnya hingga wisatawan mancanegara serta mampu meningkatkan pariwisata perhotelan Indonesia," pungkas Venny.

6. Que Dua Restaurant, Vietnam

Que Dua Restaurant diciptakan untuk menarik hubungan yang harmonis antara angin, air dan arsitektur.

Destinasi kuliner satu ini dirancang oleh ddarchitect, menjadikan restoran ini sebagai salah satu tempat makan lokal yang paling direkomendasikan di kawasan ini.

Skema desain restoran terbuka pun mencirikan bangunan ini, menawarkan perasaan organik simultan seolah-olah muncul di taman tropis.

Dalam proyek ini, arsitek menonjolkan kesederhanaan material dan konstruksi yang tidak hanya berhasil menghubungkan masa lalu dan masa kini pada restoran yang terletak di ấp 6b, Châu Thành District, Ben Tre, Vietnam ini saja.

Namun juga tradisi dan modernisasi, dengan kolom beton dihadirkan dalam bentuk geometris yang menopang langit-langit anyaman bambu serta atap daun kelapa.


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini