TRIBUNNEWS.COM, RANGKASBITUNG - Para alumni SMA 45 Jakarta mengadakan kegiatan gowes yang mengasyikkan ke Baduy, Lebak, Banten. Acara tersebut diikuti oleh enam peserta gowes dari komunitas Gowes 45.
Peserta-peserta tersebut antara lain adalah Capt. M Jupri dari angkatan 85, Capt. Musafri, seorang sahabat gowes dari Pastel 45, Basuni dari angkatan 85, Jhon Tasip Lakadewa dari angkatan 86, Ir. P Bramandaru SH., MH dari angkatan 85, dan Budi Sarung dari angkatan 89.
Perjalanan dimulai dari Stasiun Tanjung Priok dengan tujuan akhir Rangkasbitung, sebelum mereka memulai perjalanan gowes menuju Desa Ciboleger di Baduy.
"Kami memutuskan untuk menjelajahi Baduy, dan kami harus jujur bahwa ini adalah pengalaman pertama kami dalam gowes ke daerah tersebut," kata Bramandaru, yang sering dipanggil Daru.
Mereka mengikuti tanda-tanda lalu lintas yang mengarah ke Desa Wisata Baduy, meskipun jalan masih memerlukan banyak perbaikan, dengan truk pasir dan banyak bagian jalan rusak masih terlihat.
Setelah melewati Polsek Leuwidamar, perjalanan menuju Desa Ciboleger masih menantang karena jalan masih dalam tahap pengecoran, menghambat perjalanan mereka. Namun, hal ini tidak membuat semangat mereka surut.
"Meskipun medan tidak ramah, itu adalah tantangan bagi kami, dan kami bertekad untuk mencapai Ciboleger," tegas Capt. Musafri.
Peserta gowes menilai bahwa Desa Wisata Baduy memiliki potensi besar untuk menjadi pusat olahraga gowes, terutama dari Rangkasbitung, mengingat ada tiga jalur utama menuju Desa Ciboleger dan Desa Wisata Baduy. Basuni, yang baru pertama kali mengikuti gowes bersama Gowal 45, berharap pemerintah, khususnya Kementerian Pariwisata, dapat melihat peluang ini mengingat antusiasme pesepeda yang begitu tinggi.
Selain aspek pariwisata, kegiatan seperti ini dapat meningkatkan nilai pariwisata di Kabupaten Lebak, memberikan manfaat langsung bagi masyarakat Baduy, dan meningkatkan taraf hidup suku Baduy itu sendiri.
Budi Sarung menekankan bahwa komunitas gowes telah berkembang pesat di kota Jakarta, dengan setiap kegiatan gowes di Kecamatan Tanjung Priok menghadirkan lebih dari 500 pesepeda.
"Oleh karena itu, petunjuk arah yang jelas menuju Ciboleger Desa Wisata Baduy sangat diperlukan, dan informasi mengenai Baduy harus terus disebarkan kepada masyarakat agar wisatawan yang gemar bersepeda dapat memperoleh informasi yang lengkap," pinta Jhon Tasip Lakadewa.
Dengan semangat dan antusiasme pesepeda yang tinggi, para alumni SMA 45 Jakarta telah membuka pintu baru untuk eksplorasi Baduy, memberikan kontribusi positif bagi pariwisata dan masyarakat setempat.
Semoga perjalanan gowes mereka menjadi inspirasi bagi pecinta olahraga sepeda di seluruh Indonesia.