Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, KINABALU - Klias Wetland River Cruise di Sabah, Malaysia, merupakan satu destinasi wisata yang patut dicoba ketika tengah berada di Kota Kinabalu, Malaysia.
Klias Wetland River Cruise ini sebagian besar dipenuhi hutan bakau dan hutan rawa gambut. Klias Wetland juga bagian dari Hutan Lindung Klias.
Tribunnews berkesempatan untuk menjelajah Klias Wetland dalam "Familiarization Trip to Kota Kinabalu". Perjalanan menuju Klias River Cruise membutuhkan waktu selama 2 jam dari Kota Kinabalu.
Klias River Cruise merupakan rumah bagi populasi bekantan dalam jumlah besar. Satwa liar lainnya termasuk buaya muara, berang-berang, kera ekor panjang, biawak, monyet daun perak dan beragam jenis burung, termasuk burung enggang.
Beragam populasi tersebut menjadi daya tarik wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Klias River Cruise. Terlebih, pengunjung juga bakal mendapati kunang-kunang pada saat malam tiba.
Menyusuri Sungai Klias River Cruise
Dari gerbang masuk utama, perlu jalan kaki selama kurang lebih 2 menit untuk menuju pintu masuk menuju area peristirahatan bagi pengunjung wisata Klias River Cruise.
Pengunjung yang datang, disuguhi makanan pembuka yang beraneka ragam mulai dari pisang goreng, ubi goreng dan makanan ringan lainnya. Tersedia juga teh dan kopi yang bisa dinikmati kapan saja.
Di satu sisi, tersedia juga booth makanan dan minuman yang bisa pengunjung beli dengan harga mulai RM 3.
Pengunjung Klias River Cruise ini, rata-rata didominasi oleh rombongan.
Saat Tribunnews ke destinasi wisata ini, sebagian besar pengunjung berasal dari China dan Korea. Pengunjung akan menikmati keindahan habitat alam di Klias River menggunakan kapal.
Tenang saja, setiap kapal berisikan 15 sampai 20 orang sudah termasuk travel guide. Selain itu, pengunjung wajib mengenakan baju pelampung atau life jacket untuk keselamatan selama perjalanan.
Selama 1 jam 30 menit pengunjung akan menyusuri Klias River Cruise. Tentunya, sepanjang perjalanan, pengunjung akan disuguhkan oleh keanekaragaman hayati yang satu persatu mulai menampakkan diri.
Misalnya saja, monyet daun perak. Dibandingkan kawanan monyet lain, jenis daun perak ini lebih aktif. Saat Tribunnews mulai menjelajah, monyet daun perak ini justru ditemui ketika tengah beratraksi seakan menyambut kedatangan rombongan pengunjung.