TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Industri pariwisata Provinsi Guangdong, China, kini makin serius menggarap wisatawan asal Indonesia untuk pelesir di berbagai destinasi wisata alam dan budaya serta seni yang terdapat di Guangdong, Hong Kong dan Makau.
Sebagai bukti keseriusan industri pariwisata Provinsi Guangdong menggarap wisatawan asal Indonesia, mereka menyelenggarakan tur budaya bertajuk 'Charming Guangdong 2024' di Jakarta yang diisi berbagai pertunjukan seni budaya Guangdong serta pameran foto-foto destinasi wisata Guangdong, Senin, 24 Juni 2024.
Baca juga: Spesial Libur Sekolah, Kereta Wisata Bagi-bagi Diskon 15 Persen hingga Akhir Juli 2024
Acara dibuka dengan tarian tradisional Chaoyang Yingge dari wilayah Guangdong Chaozhou, yang diakui sebagai warisan budaya takbenda nasional. Pertunjukan ini melambangkan kemenangan kebaikan atas kejahatan dan harapan akan perdamaian dan kemakmuran.
Kemudian disusul [ertunjukan barongsai dan tari naga yang melambangkan kekuatan, nasib baik, dan kemakmuran serta seni beladiri Wing Chun yang berasal dari Guangdong.
Acara ini juga dimeriahkan penampilan musik tradisional Tiongkok, termasuk lagu solo Erhu "Jasmine" dan "Clouds Chasing the Moon".
Pameran fotografi "Charming Guangdong" di tur budaya ini menampilkan 50 karya jurnalis foto dan fotografer dari Nanfang Media Group dan Asosiasi Fotografer Guangdong.
Pameran terbagi dalam 3 bagian, yaitu "Integrasi Pegunungan, Kota, Sungai, dan Laut: Hidup Berdampingan yang Harmonis", "Hubungan Ekonomi dan Perdagangan Global: Inovasi dan Kewirausahaan", dan "Esensi Budaya Lingnan: Sebuah Keindahan" dan Tanah yang Makmur”.
Foto-foto yang dipamerkan diantaranya menampilkan pemandangan perkotaan Guangzhou yang ramai, pemandangan kota modern Shenzhen, dan landmark sejarah dan budaya Shantou, Jiangmen, Meizhou, dan lain-lain.
Baca juga: Jokowi Singgung Peringkat Indeks Perjalanan Wisata Indonesia Kalah dari Thailand dan Malaysia
Ada juga foto "ikon Guangdong" yang terkenal seperti opera Kanton, barongsai, balap perahu naga, dan Wing Chun serta foto-foto yang menampilkan berbagai pencapaian Guangdong di bidang ekonomi, teknologi, dan budaya melalui tema-tema seperti Hong Kong-Zhuhai-jembatan Makau.
Wu Zhiwei, Konsuler Kedubes China di Jakarta mengatakan, tur budaya Charming Guangdong ini akan semakin mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Tiongkok yang terjalin sejak lama.
"Selama 10 tahun terakhir hubungan bilateral Tiongkok dan Indonesia semakin erat dan dalam. Tiongkok jadi investor terbesar kedua di Indonesia dan Indonesia menjadi destinasi wisata terbesar bagi masyarakat Tiongkok."
"Ada 707 ribu wisatawan Tiongkok yang berkunjung ke Indonesia selama tahun 2023 lalu. Di abad ke-15 Laksamana Cheng Ho sudah beberapa kali melakukan perjalanan muhibah ke Indonesia," ungkap Wu Zhiwei.
Dia juga memuji peran Indonesia dalam bergabung di inisiatif One Belt One Road dan poros maritim dunia yang digagas Pemerintah Tiongkok.
"Saat ini sudah banyak penerbangan langsung ke China memudahkan wisatawan Indonesia ke Hongkong, Guangdong dan lain-lain. Ini akan semakin memperkuat kerjasama Indonesia dan China. Karena itu kami mengundang masyarakat Indonesia datang ke Hongkong, Makau dan Kanton," imbuhnya.
Chen Jianwen, member of Standing Committee of the CPC Guangdong Provincial Committee and Head of Publicity Department CPC Guangdong Provincial Committee menambahkan, perjalanan Laksamana Cheng Ho sampai 5 kali ke Pulau Jawa di masa lalu membuktikan eratnya persahabatan Indonesia-Tiongkok sejak lama.
"Indonesia salah satu negara pertama yang menjalin hubungan diplomatik dengan negara Tiongkok baru," katanya.
Dia mengatakan, partisipasi Indonesia dalam inisiatif One Belt One Road akan semakin mempererat hubungan ekonomi kedua negara, termasuk peran Tiongkok dalam mewujudkan KA Cepat Whoosh Jakarta-Bandung.
"Presiden Jokowi dan Presiden Xi Jinping sudah membuat pernyataan bersama untuk memperdalam kerjasama strategis kedua negara di berbagai bidang. Begitu juga permyataan presiden terpilih Prabowo Subianto."
"Hari ini kami menyelenggarakan pameran pariwisata kelas dunia untuk mengimplmenentasikan pendalaman kerjasama kedua negara sekaligus mendorong penguatan kerjasama ekonomi kedua negara," kata Chen Jianwen.