TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN - Indonesia memiliki populasi muslim terbesar di dunia, dengan populasi muslim yang meningkat secara signifikan setiap tahunnya. Indonesia memiliki potensi yang baik untuk mengembangkan ekonomi dan bisnis syariah. Salah satu yang menjalankan ekonomi syariah adalah Hotel Aston Pekalongan Syariah and Conference.
Baca juga: Literasi Keuangan Syariah Bisa Tingkatkan Produktivitas dan Daya Saing UMKM
Hotel Aston Pekalongan Syariah and Conference adalah hotel berkonsep syariah pertama di Indonesia di bawah manajemen Archipelago Internasional. General Manager Hotel Aston Pekalongan Syariah and Conference, Nadia Idris menyebut operasional hotel yang lokasinya berada tak jauh dari stasiun kereta api Pekalongan ini sudah berlangsung selama 9 bulan.
"Kita sudah berjalan 9 bulan di dalam 9 bulan tamunya majemuk bervariasi. Kita punya tamu majemuk non muslim ada Korea Ada Jepang ada," ujar Nadia saat Media Briefing di Hotel Aston Pekalongan Syariah and Conference, Jawa Tengah, Sabtu(27/7/2024).
Baca juga: ASTON Kartika Grogol Sambut Kehadiran Menteri Ketenagakerjaan dalam Kegiatan Sarasehan
Karena konsepnya syariah kata Nadia tamu-tamu yang datang ke hotel juga harus mengikuti aturan Islam. Salah satunya adalah ketika ada pasangan pria dan wanita hendak check-in atau menginap wajib memberikan KTP dengan alamat domisili yang sama atau bukti sudah menikah lainnya.
"Untuk check in normal ketika ada pasangan laki dan perempuan pastilah kita minta KTP yang alamatnya sama. Karena pada umumnya suami istri kan alamatnya sama. Tapi jika tidak bisa menunjukkan identity card bisa pakai bukti lain yang menunjukkan sudah menikah," kata Nadia.
"Setiap reservasi di web atau di travel e commerce juga dari kita ada term kalau anda pasangan laki-laki dan perempuan siapkan KTP berdomisili sama. Disitu kita sudah statement ketika dia booking yang kami minta adalah KTP, "tambah Nadia.
Baca juga: Bank Indonesia Ungkap 4 Tantangan Pengembangan Ekonomi Syariah RI, Apa Saja?
Apabila aturan tersebut dilanggar lanjut Nadia maka tamu yang bersangkutan akan diminta segera check out dari kamar hotel.
"Kalau ketahuan tapi sudah terlanjur check-in kita suruh check out dan full refund. Tapi tentu dengan cara yang beradab, persuasif," ujar Nadia.
Tidak hanya aturan mengenai pasangan laki dan perempuan saja yang ada di Hotel Aston Pekalongan Syariah and Conference. Fasilitas kolam renang dan gym juga dipisahkan waktu operasionalnya antara laki-laki dan perempuan.
Begitu pula apabila ada event atau wedding yang menggunakan fasilitas hall and conference. Para tamu yang datang juga akan dipisahkan tempat duduknya antara laki-laki dan perempuan.
Di Hotel Aston Pekalongan Syariah and Conference lanjut Nadia juga disediakan masjid untuk menjalankan ibadah salat dan tempat berwudhu terpisah antara laki dan perempuan.
Baca juga: Tumbuh 32 Persen, BTN Syariah Catatkan Laba Rp370 Miliar per Juni 2024
"Di swimming pool dan gym juga kami siapkan full attendant perempuan dan laki-laki sesuai jam operasional," ujar Nadia.
Para tamu yang menginap di Hotel Aston Pekalongan Syariah and Conference juga sepanjang waktu diperdengarkan murottal dan kajian di speaker yang terpasang di seluruh lantai hotel.
Tayangan televisi di kamar juga disediakan channel khusus siaran agama dan kajian. Tidak lupa di dalam kamar tamu yang menginap disediakan kitan suci Alquran, sajadah dan sarung untuk menunaikan ibadah salat dan mengaji.