Dalam budaya setempat, menjaga jarak antara yang hidup dan yang mati dianggap sebagai bentuk penghormatan.
Dengan memiliki pintu yang dikhususkan untuk jenazah, keluarga yang berduka bisa memberi penghormatan terakhir pada almarhum tanpa membawa kesialan bagi mereka yang masih tinggal di rumah tersebut.
Alasan Praktis di Balik Tradisi Unik Ini
Selain alasan spiritual, tradisi pintu kematian ini juga memiliki alasan yang sangat praktis.
Bangunan di Bergamo Alta sering kali memiliki koridor yang sempit dan berliku, serta tangga yang curam, membuatnya sulit untuk membawa peti mati melalui pintu utama.
Membuka pintu baru di dinding luar menjadi solusi praktis, memudahkan proses pemakaman.
Setelah upacara selesai, pintu ini kemudian ditutup kembali dan menjadi bagian dari dinding yang biasa.
Praktik ini, meski memiliki alasan pragmatis, tetap diselimuti nuansa mistis yang kuat, karena pintu ini berfungsi hanya satu kali dalam siklus hidup penghuni rumah.
Jejak Pintu Kematian di Jalan-Jalan Bergamo
Beberapa pintu kematian di Bergamo masih dapat ditemukan di sepanjang Via alla Rocca dan Via Solata.
Pintu-pintu ini kini menjadi saksi bisu dari masa lalu, berdiri sebagai simbol tradisi yang telah memudar seiring perkembangan zaman.
Meski terlihat seperti bagian dinding yang biasa, pintu-pintu ini memiliki aura yang berbeda, seolah menyimpan cerita-cerita lama tentang kehidupan dan kematian yang pernah ada di dalam bangunan tersebut.
Meskipun kini fungsi pintu kematian sudah tidak digunakan lagi, kehadiran mereka menjadi bagian dari sejarah arsitektur dan budaya Italia yang unik.
Saat kamu berjalan-jalan di Bergamo, coba perhatikan dinding-dinding bangunan tua.