News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mengapa Lampu Kabin Pesawat Diredupkan Saat Lepas Landas dan Mendarat?

Penulis: Ambar Purwaningrum
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi lampu pada pesawat yang akan lepas landas.

TRIBUNNEWS.COM - Jika kamu sering bepergian menggunakan pesawat, kamu pasti familiar dengan momen ketika lampu kabin diredupkan. 

Biasanya, ini terjadi saat pesawat akan lepas landas atau mendarat. 

Baca juga: Pesawat Perintis SAM Air Kembali Mengudara, Berikut Rute Penerbangannya

Ilustrasi pesawat yang baru saja mendarat. (Roland Mey /Pixabay)

Baca juga: Kapan Harga Tiket Pesawat di Indonesia Mulai Turun? Ini Kata Kemenhub

Banyak orang mengira bahwa lampu diredupkan untuk membantu penumpang tidur lebih nyenyak, 
terutama di penerbangan malam. 

Namun, sebenarnya ada alasan lain yang jauh lebih penting di balik prosedur ini.

Baca juga: Pesawat Rombongan Kemensos Gagal Mendarat di Bandara Larantuka Flores Timur, Putar Balik ke Kupang

Mengapa Lampu Kabin Diredupkan Saat Lepas Landas dan Mendarat?

Lampu kabin yang diredupkan saat lepas landas dan mendarat adalah bagian dari protokol keselamatan penerbangan, bukan untuk kenyamanan semata. 

Menurut Dan Bubb, PhD, seorang mantan pilot dan ahli penerbangan komersial dari Universitas Nevada, Las Vegas, prosedur ini dirancang untuk mempersiapkan penumpang dan kru menghadapi kemungkinan terburuk.

“Pada saat fajar, senja, atau malam hari, lampu kabin diredupkan agar mata penumpang dan kru sudah terbiasa dengan kegelapan jika terjadi keadaan darurat yang mengharuskan evakuasi,” jelas Bubb. 

Penyesuaian mata terhadap kegelapan ini sangat penting karena kondisi darurat seringkali memerlukan tindakan cepat dalam situasi dengan pencahayaan minim.

Fakta penting: Mata manusia membutuhkan waktu sekitar 5 hingga 10 menit untuk menyesuaikan diri dari cahaya terang ke gelap. 

Dengan lampu yang diredupkan, penumpang dapat lebih mudah melihat jalur evakuasi yang diterangi, seperti lampu di sepanjang lantai kabin dan pintu darurat.

Mengapa Lepas Landas dan Mendarat Merupakan Fase Paling Berisiko?

Dilansir dari RD, statistik menunjukkan bahwa lepas landas dan mendarat adalah dua fase paling kritis dalam penerbangan. 

Berdasarkan data tahunan dari Boeing, 21 persen kecelakaan fatal terjadi saat lepas landas dan pendakian awal, sedangkan 46% terjadi selama pendaratan dan penurunan akhir.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini