TRIBUNNEWS.COM - Kastil Himeji, yang terletak di Kota Himeji, Prefektur Hyogo adalah satu objek wisata utama di Jepang dan dikenal sebagai kastil paling indah dan terawat di negeri Sakura.
Bagi siapa saja yang tertarik dengan sejarah Jepang atau arsitektur klasik, kunjungan ke Kastil Himeji pastinya layak dilakukan.
Baca juga: 4 Tempat Terbaik di Tokyo, Jepang yang Wajib Dikunjungi Gamer
Baca juga: 6 Taman Hiburan Terbaik untuk Merayakan Natal 2024 di Jepang, Yomiuriland hingga Sanrio Puroland
Namun, bagi wisatawan non-lokal, pengalaman menikmati kastil bersejarah ini akan menjadi lebih mahal, karena pemerintah kota Himeji mengumumkan rencana untuk menaikkan harga tiket masuk bagi pengunjung dewasa yang bukan penduduk lokal.
Saat ini, tiket masuk Kastil Himeji hanya dibedakan berdasarkan usia.
Tiket untuk dewasa (termasuk mahasiswa) seharga 1.000 yen (sekitar Rp 135.000), sedangkan untuk pelajar SD, SMP, dan SMA tiket dihargai 300 yen (sekitar Rp 40.500).
Anak-anak di bawah usia itu dapat memasuki kastil secara gratis.
Dilansir dari soranews24, pemerintah kota telah mempertimbangkan kenaikan harga tiket untuk membiayai penguatan dinding batu kastil terhadap gempa, serta untuk mendanai proyek restorasi lainnya.
Kenaikan harga tiket akan berlaku untuk semua wisatawan dewasa yang bukan penduduk Himeji, termasuk mereka yang berasal dari kota-kota lain di Jepang.
Meskipun harga tiket untuk pengunjung dari Himeji tetap 1.000 yen (sekitar Rp 135.000), harga untuk wisatawan non-lokal akan naik menjadi antara 2.000 hingga 3.000 yen (sekitar Rp 270.000 hingga Rp 405.000).
Harga pasti akan diumumkan pada bulan Maret mendatang, seiring dengan dimulainya tahun anggaran baru.
Meskipun ada kenaikan, ada sedikit keuntungan bagi pengunjung yang berusia 17 tahun ke bawah, baik itu wisatawan lokal maupun internasional, karena mereka dapat mengunjungi Kastil Himeji secara gratis.
Namun, harga tiket untuk pengunjung usia 18 tahun yang masih berstatus pelajar SMA akan naik menjadi 1.000 yen (sekitar Rp 135.000) bagi penduduk Himeji, dan harga yang lebih tinggi bagi wisatawan non-lokal.
Pada tahun 2023, Kastil Himeji menerima sekitar 1,48 juta pengunjung, dengan sekitar 12 persen di antaranya membayar tiket harga pelajar 300 yen (sekitar Rp 40.500).
Dengan kebijakan baru ini, meskipun pendapatan dari tiket yang dibebaskan untuk pengunjung di bawah 18 tahun akan hilang, peningkatan harga tiket untuk pengunjung luar kota diperkirakan akan menutupi kekurangan tersebut dan mendanai proyek restorasi serta pengembangan bisnis baru, seperti layanan penyimpanan barang.
Reaksi terhadap kebijakan baru ini cukup negatif, terutama di media sosial Jepang, dengan banyak komentar yang menyatakan bahwa keputusan ini dapat menurunkan jumlah pengunjung domestik, terutama dari kota-kota terdekat yang kini akan dikenakan biaya tiket yang lebih tinggi.
Skenario ini memunculkan pertanyaan apakah kenaikan harga tiket ini akan mengurangi daya tarik Kastil Himeji bagi wisatawan lokal, yang mungkin lebih memilih untuk mengunjungi kastil lain di Jepang yang biayanya lebih terjangkau.
Ambar/Tribunnews