TRIBUNNEWS.COM - Hujan abu vulkanik yang mengguyur Jogja pasca erupsi mempengaruhi kunjungan wisatawan ke Prambanan. Obyek wisata di timur Yogyakarta itu kehilangan pengunjung hingga 30-40 persen.
"Abunya memang tipis, juga sudah terguyur hujan, untuk wisatawan sama sekali tak berbahaya. Tapi tetap ada penurunan jumlah pengunjung,"kata Kepala Bagian Operasional Candi Prambanan, Wiharsa.
Bila di hari biasa obyek wisata utama di DIY itu biasanya kedatangan 5.000 pengunjung, sejak pekan lalu pengunjung berkurang hingga 3.000-4.000 per hari.
Penurunan jumlah pengunjung tersebut dirasakan pula oleh pengasong jasa foto yang biasa mangkal di kompleks Candi Prambanan, Karjono (20-an). Dia menyatakan sebelum erupsi sedikitnya 10 wisatawan memakai jasanya, kini hanya 1-2 wisatawan saja per hari.
Sementara wisatawan yang tak takut erupsi Merapi dan mampir ke Prambanan menjadwalkan kunjungan relatif singkat. Sepasang turis asal Belanda, Marleen dan Niek hanya sebentar bertandang ke Jogja, sekadar penasaran dengan peninggalan arkeologis abad IX itu, sebelum melanjutkan perjalanan ke Bali lewat jalur darat. "Kami datang Kamis kemarin, nanti tinggalkan Jogja,"ujar Marleen yang terlebih dahulu telah berkunjung ke Jakarta.
Namun sejak pasca erupsi Prambanan memang tak pernah ditutup untuk umum, termasuk pertunjukan sendratari Ramayana yang dijadwalkan tetap akan dipentaskan malam ini.
"Kalau berkunjung ke Prambanan saat ini, sebetulnya pengunjung justru diuntungkan, karena bisa melihat aktivitas Merapi dari Prambanan,"imbuh Wiharsa.