TRIBUNNEWS.COM - Berjangkitnya cacar air ini terjadi di Posko Pengungsian Lapangan Tembak Ngadirejo, Salam Magelang. pasien ini dirawat di Puskesmas sejak Selasa siang (9/11).
Agar tidak menular ke pasien lain pasien yang terjangkit cacar air dipindahkan dari barak pengungsian dan sekarang dirawat di Puskesmas Salaman 1. " Awalnya pasien tidak bersedia dirawat ke puskesmas. Tapi pertimbangannya,
cacar air kan menular. Jadi sebelum ini menular, mau tidak mau harus
dirujuk ke puskesmas,“ kata dr. Heri dari RS Emmanuel Banjarnegara,
yang berjaga di posko Salaman.
Heri menambahkan , selain cacar sejauh ini belum ditemukan penyakit menular lainnya. meski demikian sangat dibutuhkan penambahan tenaga medis serta obat-obatan serta multi vitamin, untuk menjaga stamina para pengungsi.
Sementara itu,menurut pengakuan Erna, seorang pengungsi yang tinggal di Barak IV, Salaman banyak sekali
pengungsi yang sakit, seperti demam dan masuk angin. “Kalau malam banyak yang kerokan ” ungkap Erna.
Kurang Air Bersih
Penyakit yang mulai timbul di posko pengungsian tersebut salah
satunya disebabkan kondisi pengungsian yang kotor dan tidak cukupnya air
bersih untuk keperluan mandi dan cuci bagi pengungsi yang berjumlah
2.452 orang. Meski sarana MCK yang divbangun cukup besar, namun keadaannya cukup
memprihatinkan. Bak mandi yang panjangnya sekitar 7 meter hanya terisi
air kurang dari setengah jengkal orang dewasa.
Akhirnya, untuk memenuhi kebutuhan air bersih tersebut, pengungsi
harus menggunakan air irigasi. Oleh karena itu, di dekat
barak pengungsian, kemudian dibangun sumur gali untuk mencukupi kebutuhan air bersih. Meski demikian, dengan alasan kebiasaan, masih ada beberapa pengungsi yang lebih suka mandi di sungai. " rasanya tidak biasa mandi di sumur ” ujar Retno,
salah seorang pengungsi. (sulistyawan )