Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Rennes adalah ibukota dari Department Ille-et-Villaine (Department setingkat provinsi di Indonesia) yang terletak di sebelah barat Perancis. Rennes berjarak kurang lebih 2 jam dari kota Paris menggunakan kereta api cepat (TGV/Train à Grande Vitesse) dan dapat pula ditempuh menggunakan bus atau mobil pribadi dengan waktu tempuh kurang lebih 4 jam berkendara. Tidak banyak orang diluar Perancis terutama di Indonesia mengetahui kota Rennes, namun sesungguhnya banyak keindahan dan keramahan yang ditawarkan oleh kota ini.
Penduduk kota Rennes berjumlah kurang lebih 280.000 penduduk, di mana sekitar 70.000 diantaranya adalah pelajar baik yang merupakan penduduk asli Rennes, maupun yang berasal dari kota lain di Perancis atau pelajar internasional dari berbagai negara, sedangkan sisanya adalah penduduk asli Rennes yang disebut Rennais. Rennes memang merupakan kota yang sangat nyaman dan kondusif untuk kehidupan pelajar, serta mampu menawarkan kehidupan sosial yang dinamis bagi kaum muda.
Terdapat 2 universitas publik yang memiliki memiliki kredibilitas cukup tinggi di Perancis yaitu Universite de Rennes 1 dan Universite de Rennes 2, selain itu juga terdapat beberapa perguruan tinggi swasta yang disebut Ecole. Universite de Rennes 1 menawarkan program studi di bidang ekonomi, manajemen, sains, medis dan hukum, sedangkan Universite de Rennes 2 fokus pada program studi literatur, komunikasi, psikologi dan bahasa. Bagi pelajar maupun orang asing yang tertarik untuk mempelajari Bahasa Perancis, Universite de Rennes 2 memiliki sebuah pusat studi Bahasa Perancis bagi pelajar asing, CIREFE, yang menyediakan program kursus bahasa dan program persiapan untuk mengikuti perkuliahan umum dalam Bahasa Perancis bagi mahasiswa asing.
Mengingat hampir ¼ dari penduduk kota Rennes adalah pelajar, pemerintah kota ini tampaknya memberikan perhatian khusus bagi kehidupan pelajar baik dari sisi akademis maupun kehidupan sosial. Pada awal tahun ajaran baru di bulan September, setidaknya terdapat lebih dari 4 acara diselenggarakan khusus untuk menyambut mahasiswa baru terutama untuk mahasiswa asing di kota Rennes. Disamping itu beberapa organisasi pelajar juga menyelenggarakan berbagai kegiatan seperti makan malam untuk pelajar internasional dan rekreasi dengan biaya murah ke berbagai tempat tujuan wisata di Perancis.
“Bienvenue Etudiants etrangers” adalah judul dari kartu undangan yang saya terima ketika pertama kali melakukan daftar ulang sebagai mahasiswa baru program Master in Public Economics and Public Finance di University of Rennes 1, Perancis. Undangan tersebut menyebutkan bahwa Walikota Kota Rennes mengundang seluruh mahasiswa asing di kotanya untuk makan malam di Hotel de Ville atau kantor walikota. Seminggu kemudian, saya menerima undangan lainnya untuk menghadiri sebuah acara untuk menyambut mahasiswa asing yang akan memulai perkuliahan di Rennes. Acara ini bertajuk “Tam-Tam Festival”, dimana lebih bertema kasual karena diselenggarakan dengan bentuk panggung pertunjukan musik dan gerai-gerai yang memberikan info praktis mengenai menjalani kehidupan sehari-hari di Rennes sebagai pelajar. Sepanjang bulan September atau awal tahun ajaran baru, setidaknya terdapat lebih dari 4 acara diselenggarakan khusus untuk menyambut mahasiswa baru terutama untuk mahasiswa asing. Disamping itu beberapa organisasi pelajar juga menyelenggarakan berbagai kegiatan seperti makan malam untuk pelajar internasional dan rekreasi dengan biaya murah ke berbagai tempat tujuan wisata di Perancis.
Kualitas akademis yang berstandar internasional, kehidupan sosial yang dinamis, fasilitas yang memadai dengan biaya pendidikan yang terjangkau dan biaya hidup yang terbantu oleh beragam subsidi pemerintah merupakan paket yang menarik dari pendidikan tinggi ala Perancis. Maka, tidak heran bila Perancis menjadi salah satu negara favorit tujuan untuk melanjutkan pendidikan.
*Penulis adalah mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh pendidikan S2 di Kota Rennes Perancis