Oleh: Alex Palit
Grass Rock. Setelah kehilangan vokalisnya yaitu Dayan, yang meninggal dunia akibat komplikasi penyakit yang dideritanya, tak selang lama usai merampungkan album Menembus Jaman (1999), sempat membuat grup rock asal Surabaya yang dibentuk tahun 1984 dan pernah memenangi juara pertama Festival Rock se-Indonesia III (1986) ini vakum.
Meski dalam beberapa kesempatan Grass Rock mencoba untuk tetap eksis dengan mencari pengganti Dayan.
Tapi upaya itu belum membuahkan hasil seperti diharapkan. Di saat grup band ini terus mencoba upaya untuk kembali bangkit, berita duka kembali menerpah dengan meninggalnya Yudhi, pembetot bas Grass Rock, pada 3 Januari 2010, akibat penyakit yang dideritanya.
Ditinggal dua personil intinya bukan lantas membuat tiga persenil Grass Rock yang tersisa putus harapan, justru mereka tetap bersemangat untuk membangkitkan kembali kejayaannya sebagai grup rock papan atas penyandang progresif rock.
Untuk itu mereka pun terus melakukan audisi untuk mencari vokalis dan pemain bas menggantikan posisi Dayan dan Yudhi. Pada akhirnya direkrutlah Hans Sinjal dan Ersta Satriyanegara menggantikan posisi Dayan dan Yudhi.
Kini dengan formasi barunya terdiri dari Edi Kemput (gitar), Rere (dram), Mandow (kibor), Ersta Satriyanegara (bas) dan Hans Sinjal (vokal). Dan upaya bangkitnya kembali grup rock jadul Grass Rock mendapat respon positif dari publik rock, di mana pada 1 November 2015, Grass Rock dengan formasi barunya akan tampil di Jambore Rock II yang digelar di Stadion Surajaya – Lamongan, Jawa Timur, yang antara lain dimeriahkan oleh Andromedha dan Red Spider.
Setidaknya dengan tampilnya di ajang Jambore Rock II sekaligus akan menandai bangkitnya kembali Grass Rock setelah 15 tahunan vakum dari panggung rock, terhitung dari sejak meninggalnya Dayan.
Dalam kiprahnya di jagad musik, grup rock asal Surabaya yang dikenal sebagai pengusung progresif rock ini sudah merilis empat album; Anak Rembulan (1990), Bulan Sabit (1992), Grass Rock (1994), Menembus Jaman (1999), dan satu single berjudul Prasangka di album kompilasi “Rock Kemanusiaan”(1989).
Bahkan saat ini Rere dkk juga sudah menyiapkan album terbarunya, album kelima Grass Rock. Pastinya album ini sedang ditunggu fans setia Grass Rock.
“Sebagai pemanasan tidak lama lagi kita akan keluarkan singlenya dulu,” kata penggebuk dram Grass Rock yang pernah dua kali dinobatkan sebagai the best drummer di ajang Festival Rock se-Indonesia, tahun 1985 dan 1986.
Untuk bikin penasaran penggemar Grass Rock, Rere juga sengaja masih merahasiakan judul lagu single yang bakal diluncurkan.
Sudah tentu dengan bangkitnya kembali Grass Rock setelah 15 tahun vakum, diharapkan pula akan menandai bangkitnya kembali grup band rock legendaris sezamannya yang selama ini vakum atau mati suri, untuk kembali meramaikan panggung rock Indonesia. Salam \m/... Rock Never Die!
* Alex Palit, citizen jurnalis “Jaringan Pewarta Independen” dan pendiri “Forum Apresiasi Musik Indonesia” (Formasi)