Oleh :
TRIBUNNERS - - L’Oréal Indonesia, dan Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan (KNIU) memberikan penghargaan kepada empat peneliti perempuan dalam perhelatan L’OréalUNESCO For Women in Science (FWIS) yang ke-12.
Seiring dengan Deklarasi UNESCO tahun 2015 yang menyatakan bahwa ‘Tahun 2015 adalah Tahun Cahaya’, program L’Oréal-UNESCO FWIS tidak hanya bertujuan untuk menyorot hasil kerja para peneliti perempuan yang luar biasa, tetapi juga memberikan perhatian khusus terhadap kepribadian, perjalanan karier, semangat, tantangan dan kebahagian yang dirasakan oleh para peneliti.
Sejak tahun 2004, L’Oréal Indonesia dan KNIU telah berjuang bersama untuk memajukan perempuan peneliti di
Indonesia.
Jumlah, peran dan pengaruh perempuan dalam dunia sains telah mengalami perubahan, tetapi perubahan
tersebut tidak berjalan secepat yang diharapkan.
Data dari UNESCO menunjukkan hanya terdapat 30% perempuan peneliti di dunia dan hanya 3% peraih penghargaan Nobel di bidang sains adalah perempuan.
Indonesia juga mengalami kondisi yang sama, dimana perempuan peneliti belum terwakilkan dengan cukup.
"Dari jumlah total 22.950 peneliti, hanya terdapat kurang lebih 11.000 perempuan peneliti di Indonesia. Dimana
dalam mengembangkan Indonesia untuk menjadi sebuah negara yang berbasis penelitian adalah tantangan yang
harus kita hadapi bersama dengan bantuan dari para peneliti, termasuk para perempuan tangguh ini," ujar Anies Rasyid Baswedan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
"Kami harapkan keberhasilan dari para perempuan peneliti dapat diapresiasi oleh berbagai pihak, termasuk mereka yang ada di sektor swasta, sehingga dapat memacu semangat para peneliti untuk membuat bangsa kita menjadi bangsa yang hebat,” lanjutnya.
"Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi menyatakan bahwa hanya 7% perempuan lulusan S1 yang meneruskan ke jenjang S2 dan hanya 3% dari perempuan lulusan S2 menempuh program doktoral. Sepanjang tahun 2010 hingga 2015, angka pertambahan perempuan peneliti justru turun, dari 6% menjadi 3%. Oleh karena itu, kami memiliki harapan yang besar agar program L’Oréal-UNESCO FWIS dapat mengaspirasi perempuan peneliti untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi Indonesia,” ujar Arief Rachman, Kemdikbud.
Untuk mengubah angka jumlah perempuan peneliti di Indonesia, L’Oréal Indonesia memperkenalkan sebuah
kampanye digital yang diusung oleh L’Oréal Foundation, bertajuk ‘#ChangeTheNumbers’.
Kampanye ini bertujuan untuk mengubah persepsi publik terhadap perempuan di bidang sains dan menarik lebih banyak perempuan untuk memilih karier di bidang sains.
“Sebagai perusahaan yang berakar di bidang sains, kami melihat bahwa masih banyak stigma yang melekat pada
perempuan yang memilih karier di bidang sains. Walaupun banyak perempuan di Indonesia yang menempuh
pendidikan lanjut di universitas, hanya sedikit dari mereka yang memilih berkarier di bidang penelitian. Hal ini disebabkan oleh stereotipe yang dilihat oleh para remaja mengenai tanggung jawab hidup bekeluarga dan anggapan miring ketika seorang perempuan memilih sains sebagai karier utama. Survei Opini yang dilaksanakan oleh L’Oreal Foundation pada tahun 2015 menunjukkan bahwa 67% orang Eropa berpikir bahwa perempuan tidak memiliki keahlian yang cukup untuk menjadi seorang peneliti ulung. Remaja perempuan adalah korban dari situasi ini, dan sering kali faktor penghambat kemajuan perempuan datang dari mereka sendiri. Sains sudah tidak menjadi sebuah bidang yang menarik bagi para remaja putri di tingkat SMP dan SMA. Kami melihat bahwa ini adalah saatnya kami mengembalikan ketertarikan terhadap dunia riset dan inovasi. Sudah bukan rahasia lagi jika sains membutuhkan lebih banyak kontribusi perempuan karena dunia membutuhkan sains dan sains membutuhkan perempuan,” ujar Vismay Sharma, President Director, PT L’Oréal Indonesia.
Untuk mendukung #ChangeTheNumbers di Indonesia, L’Oréal ingin mengangkat sosok perempuan peneliti menjadi
pusat perhatian diantara masyarakat luas, terutama kepada keempat Fellow nasional L’Oréal-UNESCO FWIS 2015
yang memiliki semangat untuk membangun Indonesia di bidang ekonomi, kesehatan dan lingkungan. Keempat
perempuan luar biasa ini akan mendapatkan dana sebesar Rp 80 juta yang dapat digunakan untuk penelitian mereka. Keempat perempuan ini adalah: