TRIBUNNERS - Pada pertengahan tahun 2015, kota Banda Aceh dikejutkan dengan adanya rencana pembangunan moda transportasi umum Trans Koetaradja.
Alat transportasi ini dibuat agar meminimalisir kemacetan kota, karena kondisi Banda Aceh saat ini memiliki beberapa titik dengan tingkat kemacetan yang tinggi.
Pusat kemacetan biasanya terjadi di Sp Surabaya, Darussalam, jembatan Lamnyong dan sejumlah lokasi lainnya.
Pada waktu tertentu, pagi hari contohnya dimana jam masuk sekolah, kuliah, dan kerja dimulai, umumnya para orangtua menggunakan mobil untuk mengantar anaknya ke sekolah sambil mereka berangkat kerja, tidak hanya itu kendaraan roda dua juga banyak digunakan oleh mahasiswa untuk berangkat kuliah.
Dengan kuantitas kendaraan yang besar secara otomatis jalanan menjadi sempit, sehingga menyebabkan kemacetan.
Namun, mengapa harus adanya Trans Koetaradja? Karena dengan adanya Trans Koetaradja diharapkan masyarakat lebih banyak menggunakan alat transportasi ini. Dengan begitu hal ini bisa mengurangi polusi udara yang tidak dapat dibumi hanguskan.
Apabila program bus Trans Koetaradja ini seandainya sudah aktif beroperasi, ada baiknya fasilitas yang diberikan oleh pihak bus Trans Koetaradja dapat membuat pengguna nyaman tentunya dengan harga yang terjangkau pula.
Yang terpenting adalah jam operasi harus selalu tepat waktu. Oleh karena itu kebutuhan masyarakat akan terpenuhi.
Kemudian, Bagaimana seharusnya pengoperasian Trans Koetaradja agar diminati oleh masyarakat sebagai alat transportasi umum?
Caranya adalah halte bus Trans Koetaradja dibangun di berbagai tempat yang strategis, misalnya pusat pendidikan, perekonomian, dan hiburan kota. Terutama khusus sekitaran perkampusan, karena di area tersebut sering dibutuhkan alat transportasi.
Alat transportasi tersebut juga harus mengutamakan kenyamanan penggunanya, seperti dengan tidak membolehkan adanya pengamen di dalam bus, dan tidak membolehkan merokok di dalam bus.
Pengoperasian Trans Koetaradja juga harus menetapkan jam operasi dari pagi sampai malam, sebaiknya dari jam 06.00 WIB sampai jam 21.00 WIB.
Jam operasi malam tersebut juga harus di beri pengamanan seketat mungkin, agar tidak terjadi tindak kejahatan dalam pengoperasiannya di waktu malam maupun pagi dan siang.
Sosialisasi tentang pemanfaatan Trans Koetaradja harus terus dilakukan kepada seluruh masyarakat, seperti yang di katakan Kadishubkominfo, Muzakkir.
Ia berharap adanya kerjasama dengan seluruh elemen masyarakat agar program tersebut nantinya berjalan sesuai harapan yang telah direncanakan.
Karena menurutnya, persoalan transportasi di Kota Banda Aceh sesegera mungkin diatasi. Sebab jika berlarut, akan menjadi permasalahan besar dan rumit sehingga semakin sulit dipecahkan.
Seterusnya, bagaimana pengembangan Trans Koetaradja agar menjadi alat transportasi umum yang mampu mengatasi kemacetan di Kota Banda Aceh di kemudian hari?
Pengembangan yang harus dilakukan untuk mengatasi kemacetan adalah, membuat jalur khusus untuk alat transportasi tersebut, supaya tidak terjadi kemacetan, dan mengoptimalkan penggunaan jalur dengan melarang kendaraan selain Trans Koetaradja untuk masuk ke jalur tersebut.
Kemudian petugas kepolisian atau pengamanan pun harus selalu memantau aktivitas kegiatan Trans Koetaradja, apalagi saat pagi dan jam pulang kerja, kerena biasanya masyarakat ramai disaat jam kerja maupun jam pulang kerja.
Fasilitas yang mungkin harus di sediakan dalam bus tersebut harus membuat nyaman penumpang, misalnya tidak terjadi bau yang dapat membuat penumpang tidak nyaman, terutama pada kursi penumpang yang layak untuk diduduki.
Kemudian kondektor juga dapat menenangkan penumpang jika terjadi hal tidak diinginkan seperti kecelakaan, kebakaran, dan sebagainya. Kemudian juga dalam bus tersebut harus terpasang CCTV agar dapat terpantau jika terjadi perampokan dalam bus.
Awal tahun 2016, jalan-jalan protokol di Banda Aceh akan dilintasi bus Trans Koetaradja yang digratiskan untuk anak sekolah (murid SD hingga siswa SMA). Sedangkan untuk mahasiwa ongkosnya diupayakan serendah mungkin.
Hal itu dinyatakan Wali Kota Banda Aceh, Hj Illiza Sa'aduddin Djamal. Menurut Illiza, untuk tahun ini sebagai tahap pertama, pengadaan armada Transkoetaradja berjumlah 22 unit.
"Rencana operasionalnya awal tahun 2016. Soal ongkos, untuk anak sekolah sedang kita perjuangkan. Insya Allah gratis. Sedangkan untuk mahasiswa ongkosnya serendah mungkin," ujar Illiza.