Ditulis oleh : Ninda, Humas BSN
TRIBUNNERS - Urusan keselamatan manusia, kita semua mestinya bersepakat, bahwa kepentingan tersebut harus dilindungi.
Tak terbayangkan manusia mengkonsumsi makanan yang ternyata mengandung zat berbahaya.
Mengendarai kendaraan bermotor tanpa pengaman dalam mengantisipasi resiko kecelakaan.
Atau bahkan yang sering kita saksikan bencana kebakaran lantaran penggunaan produk listrik tanpa jaminan kualitas.
Di sisi lain, produk impor mulai membanjiri pasar domestik.
Apalagi diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) per 1 Januari 2016. Potensi produk lokal yang tak memiliki daya saing, tergilas oleh produk dari ASEAN yang jauh lebih kompetitif.
Oleh karena itu, sebagaimana yang berlaku di negara-negara lain terutama negara maju, diperlukan standardisasi yang memungkinkan masyarakat mendapatkan jaminan kualitas dan aman.
Demikian yang disampaikan Kepala Pusat Sistem Penerapan Standar, Badan Standardisasi Nasional (BSN) di Jakarta, (15/01/2015).
Zakiyah merespon pemberitaan masih banyaknya pelaku usaha yang belum memenuhi ketentuan pemberlakuan SNI secara wajib, antara lain kasus Kusrin.
Namun demikian, Zakiyah melanjutkan, pihak terkait sebaiknya tetap mengedepankan unsur pembinaan terlebih dahulu sebelum dilakukan tindakan tegas.
Sebagaimana diketahui, Kejaksaan Negeri (Kejari) Karanganyar telah memusnahkan 116 unit televisi tabung ukuran 14 inci dan 17 inci pada Senin (11/1/2016).
Pemusnahan ini sebagai tindak lanjut dari eksekusi putusan PN Karanganyar Nomor 169/Pid.Sus/2015/PN.
Muhammad Kusrin, 42, melanggar pasal 120 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian.