Ditulis oleh : Info Kemenpora
TRIBUNNERS - Menpora Imam Nahrawi, berharap Ali Adrian yang kini tengah fokus tampil di ajang Moto2, dapat meningkatkan prestasi sehingga bisa berlaga di ajang balap motor paling bergengsi, MotoGP.
Bahkan jika bisa, Ali sudah mampu menjadi ‘local hero’ saat Indonesia menjadi tuan rumah MotoGP 2017.
"Ali ini sama dengan Rio Haryanto yang akan maju ke Formula 1, ia memiliki potensi besar menjadi rider MotoGP," kata Menpora didampingi Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Djoko Pekik Irianto menerima Pembalap muda nasional Ali Adrian yang datang bersama Sekretaris Jendral Pengurus Pusat Ikatan Motor Indonesia (PP IMI) Jeffrey JP, Humas Manager Dolly Lesmana dan Ayah dari Ali Adrian, Erin Rusmiputro di Kantor Kemenpora Senayan, Jakarta, Rabu (20/1/2016).
Imam Nahrawi menegaskan, pemerintah dalam hal ini Kemenpora tetap mendukung dan mensupport para pemudanya untuk meraih prestasi gemilang di kancah olahraga dunia.
"Yang pasti kita support dan dukung agar lagu Indonesia Raya dan Merah Putih berkibar di level internasional saya kira IMI, Pertamina harus clear juga turut membantu dalam hal ini kita harus saling bekerjasama dan mendukung," tambah Cak Imam, sapaan akrab Menpora.
Ali Adrian, pembalap kelahiran Jakarta 29 September 1993, merupakan pebalap muda yang berlaga di Eropa sejak 2012.
Tahun ini, ia berniat lebih fokus untuk menembus kejuaraan dunia balap motor Moto2 dan pada tahun 2017 bisa ikut berpartisipasi.
"Pemuda kita ini sangat bertalenta Pak Menteri dan semoga bisa selaras dengan program Pak Menteri tentang penyelenggaraan Moto GP di Indonesia sebagai salah satu pebalap nasional," ujar Jeffrey membuka audiensi.
Pada tahun 2015 lalu Ali sempat naik podium di beberapa seri championship di Spanyol bersama managernya David Garcia.
"Alhamdulillah saya bersama manager David Garcia dapat berprestasi di beberapa seri di Spanyol, David waktu itu sempat juga menghadap dengan Pak Menteri, beliau adalah pemilik tiga sirkuit di Spanyol dan 6 tahun berturut-turut menjadi sirkuit terbaik di Dunia," tutur Ali.
Ali diberikan tawaran untuk bergabung pada tim Spanyol Stop and Go Racing guna masuk di gelaran bergengsi balap motor Moto 2 setingkat di bawah Moto GP dengan membawa sponsor dan dukungan dana.
"Kendala saya dari dahulu kala sama terus pak yakni pendanaan, untuk masuk melaju ke Moto2 harus ada sponsor dengan dana 2,5 juta dolar setara dengan Rp 36 miliar," ujarnya.