Oleh: Alex Palit
Bambu adalah pepohonan yang sangat banyak memberi manfaat dan kegunaan bagi kehidupan manusia.
Bahkan di zaman modern ini banyak kebutuhan-kebutuhan hidup yang ada disekitar kita bahan pokoknya terbuat dari bambu, mulai terkecel dari tusuk gigi dan bangunan rumah dari bambu, termasuk dimanfaatkan untuk pengobatan.
Ternyata di samping untuk memenuhi kebutuhan tersebut, ada pula orang yang punya hobi mengkoleksi bambu berbentuk unik dan langka.
Saya sebut langka karena untuk mendapatkan jenis bambu yang memiliki spresifikasi bentuk ini gampang-gampang susah atau malah sulit.
Karena belum tentu dari puluhan atau ratusan pohon bambu menemukan bambu dengan bentuk spesifikasi yang yang dicari, seperti bambu pethuk, kembar bercabang, patel lele, ketemu garis ruas, atau juga bambu jalu.
Bahkan dalam proses perburuan bambu dengan spesifikasi tertentu ini sering muncul cerita berbau mistis yang menyertainya.
Di zaman modern masih banyak orang yang berburu bambu unik dan langka yang memiliki spesifikasi bentuk tertentu, dan meyakini bahwa bambu tersebut memiliki tuah yang sifatnya bawaan alam, tergantung jenis dan bentuk bambunya.
Sementara ada yang pula yang meyakini jenis bambu dengan spesifikasi tertentu sebagai jimat, seperti untuk tolak bala energi negatif semisal dari serangan teluh (santet), dan keperluan lain-lainnya bahkan untuk kepentingaan bisnis.
Hingga kini masih banyak yang mempercayai bahwa jenis bambu unik dan langka ini dianggap memiliki energi posistif bawaan alam, sehingga dianggap dan diyakini pula memiliki kegunaan atau manfaat tertentu.
Semua itu kita kembalikan lagi kepada keyakinan orang yang meyakini.
Seperti halnya bambu (bahasa Jawa: pring) jalu adalah bambu yang mempunyai tunas atau mata ruas yang tumbuh berada di tengah di antara kedua ruasnya.
Sementara yang normal tumbuh tunasnya selalu menempel pas di garis ruas. Di bilang bambu jalu karena tumbuh tunas atau mata ruasnya berada di atas atau di tengah di antara dua ruas.
Mungkin karena spesifikasi bentuk letaknya seperti jalu (taji) pada ayam jantan, ada yang meyakini bahwa bambu jalu ini untuk dibuat jamu ayam jago aduan.
Bambunya diremdam di air dalam selang waktu tertentu, lalu airnya diminumkan ke ayam jago yang siap diadu untuk menambahkan keberanian dan kekuatan ayam yang bersangkutan.
Nah, apakah air rendaman bambu jalu ini juga bisa dimanfaatkan sebagai jamu untuk vitalitas kekuatan dan keperkasaan pria bertarung di atas ranjang.
Silahkan coba dan buktikan, siapa tahu jamu bambu jalu ini terbukti manjur dan tokcer. Pastinya tidak diajurkan untuk pertarungan sesama jenis antar jalu, melainkan dengan lawan jenis pasangan Anda.
Tapi saya belum pernah menggunakannya sebagai jamu menambah vitalitas keperkasaan kejantanan di atas ranjang, kerena istri saya sudah merasakan terpuaskan.
Dia keder duluan kalau saya ngomong mau pakai jamu bambu jalu ini. Dia bilang nggak pakai jamu bambu jalu-jaluan, katanya keder.
Jadi saya tidak pernah pakai jamu bambu jalu ini untuk pertarungan di atas ranjang dengan istri saya, apalagi dengan orang lain.
Saya sendiri sering minum air rendaman jenis bambu ini sebagai media pengobatan pas kalau lagi sakit nggak enak badan, pegal-pegal, atau saat nggak enak body lainnya.
Kebetulan pring jalu ini ruasnya tidak panjang sehingga praktis bisa disimpan di tas atau dikantongi, juga bisa dijadikan asesoris seperti gantungan kunci.
Soal apakah gantungan kunci “Bambu / Pring Jalu” ini jadi jimat, semua itu kita kembalikan lagi kepada keyakinan orang yang meyakini.
Akhirnya dari bambu-bambu yang bentuk unik dan langka ini saya menikmati dan memaknai bahwa semua itu sebagai karya seni alami sebagai wujud kebesaran dari Tuhan Semesta Alam sebagai Sang Maha Pencipta – Sanghyang Khaliq.
Di mana kadang kita sendiri sebagai manusia ciptaanNya tidak mampu menjangkau dalam membuka tabir rahasia atau misteri kebesaran alam akan kebesaran Sanghyang Khaliq.
Semua itu kita kembalikan pada believe or not. Jangan percaya kalau Anda sendiri tidak yakin dan meyakininya. Untuk lebih mengenal dan mengetahui lebih jauh apa keunikan dari spesifikasi bambu / pring jalu ini dan lain-lainnya, termasuk sampai berapa harganya, silahkan Anda lengkapi tanya ke Mbah Google.
Ketika kita meyakini bahwa tak ada yang tak ada, meski itu datangnya dari cerita sepotong bambu, justru dari sini kita diajak untuk mengenal, memahami, memaknai tanda-tanda alam dan mengaguminya sebagai kebesaran alam termasuk sebagai bukti-bukti kebesaran Sanghyang Khalik.
Adalah lewat tanda-tanda kebesaran alam, walau dari cerita sepotong bambu (bahasa Jawa: pring) ini akan semakin menebalkan iman dan ketakjuban kita yang makin besar kepada Tuhan Semesta Alam sebagai Sang Maha Pencipta – Sanghyang Khaliq. Subhanallah!
* Alex Palit, penyuka dan kolektor bambu unik dan langka