Ditulis oleh : Bambang Haryo
TRIBUNNERS - Pemerintah didorong memprioritaskan pengembangan jalur kereta api Trans Sumatera guna mengimbangi pertumbuhan ekonomi dan pertambahan jumlah penduduk yang pesat di wilayah tersebut.
"Pengembangan jalur KA di Sumatera dimulai dari Medan, ke arah utama hingga Aceh dan arah selatan ke Riau yang dilanjutkan ke Padang dan Palembang hingga ke ujung Lampung di Bakauheni," kata Bambang Haryo Soekartono, anggota Komisi VI DPR RI, Sabtu (20/2/2016).
Jika perlu, lanjut Bambang yang juga anggota Badan Anggaran DPR RI, dibangun jalur ganda untuk mendukung mobilitas penumpang dan barang di Sumatera yang terus meningkat.
Dia mengatakan produk domestik bruto (PDB) Sumatera cukup besar yakni sekitar 25% dari total PDB nasional sehingga aktivitas ekonomi membutuhkan angkutan logistik yang bagus dan cepat.
"Pengembangan KA Trans Sumatera perlu diprioritaskan sebelum Trans Sulawesi, Trans Kalimantan, dan Trans Papua. Segera realisasikan untuk mengantisipasi lonjakan arus penumpang dan barang di masa mendatang," kata politikus Partai Gerindra ini.
Menanggapi masalah penggunaan aset PT Kereta Api Indonesia (KAI) di Medan oleh pihak lain, Bambang mengatakan lahan yang sudah dibangun Center Point sebaiknya dikerjasamakan dengan pihak pengelolanya.
"Dengan keberadaan Center Point itu, infrastruktur stasiun KA di situ tidak memungkinkan lagi dikembangkan. KAI harus membangun stasiun baru di pinggir kota guna mengantisipasi pertambahan jumlah penumpang hingga 2,4 juta di Medan," ujarnya.
Oleh karena itu, dia menilai solusi yang bisa dipertimbangkan adalah pengelola Center Point melakukan kerja sama, konsinyasi atau memberikan kompensasi kepada KAI atas penggunaan aset BUMN itu. Kompensasi itu bisa digunakan untuk membangun stasiun baru dan infrastruktur lainnya.