News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Partai Politik Masih Diperlukan Namun Perlu Direformasi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ditulis oleh : RPI

TRIBUNNERS - Partai politik tetap masih relevan dan dibutuhkan oleh demokrasi Indonesia, namun partai politik harus berefleksi dan berbenah secara serius. 

Demikian ditegaskan oleh Direktur Eksekutif Respublica Political Institute (RPI), Benny Sabdo dalam peluncuran “Sekolah Politisi Muda” yang digagas oleh Yayasan SATUNAMA Yogyakarta di hotel Arya Duta, Tugu Tani, Jakarta, Kamis (10/3/2016).

Meski demikian, pengamat hukum tata negara ini mengkritisi selama ini keberadaan partai justru menjadi momok demokrasi. Ia mengatakan selama era reformasi yang belum tersentuh adalah partai.

"Saya menyerukan harus ada revolusi politik agar oligarki dan kartel politik dapat diminimalisasi,” ujarnya.

Ia mencontohkan masifnya korupsi politik di bidang anggaran. Benny yang menulis tesis tentang “Hak Budget DPR” ini menjelaskan korupsi anggaran sudah menjadi persekongkolan jahat di cabang kekuasaan eksekutif dan legislatif guna merampok APBN sejak era reformasi.

Selain itu, Benny memaparkan kuatnya restu petinggi partai dalam mengusulkan calon kepala daerah semakin menegaskan ada yang keliru, proses demokrasi dalam partai.

“Proses pengambilan keputusan di dalam partai cenderung didominasi sekelompok elite yang merasa memiliki partai,” urainya.

Menurutnya, penetapan calon kepala daerah yang dilakukan secara tertutup memungkinkan terjadinya transaksi di antara elit dan calon kepala daerah yang akan diusung partai.

“Cara-cara transaksi politik seperti ini jelas menafikan hakikat demokrasi yang melibatkan partisipasi masyarakat,” katanya.

Sementara Kepala Sekolah Politisi Muda, Insan Kamil mengatakan program ini sebagai wujud refleksi-aksi bagi apa yang telah dilakukan SATUNAMA dalam turut ambil bagian dalam pengembangan hidup demokrasi yang lebih baik.

Ia menandaskan saat ini telah terjadi reduksi makna agung politik.

“Pengalaman berpolitik kita baik di tingkat nasional maupun local seakan menegaskan pengertian politik yang bernada negatif sehingga memunculkan a priori di kalangan masyarakat,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Yayasan SATUNAMA, FX Bimo Adimoelya menambahkan program pendidikan politik pada aktor demokrasi , yaitu partai dan politisi.

“Betapa pun kondisi partai hari ini, dalam sistem demokrasi, ia adalah lembaga yang mewakili rakyat dan merumuskan kebijakan publik,” katanya.

Menurutnya, di tangan politisi kebijakan yang menentukan hajat hidup rakyat Indonesia diramu.

Dalam acara ini turut hadir perwakilan partai, antara lain DPW Partai NasDem Jawa Timur, DPD Partai Gerindra Jawa Timur, DPD Partai Demokrat Sulawesi Selatan, dan Pimpinan PDI Perjuangan Provinsi Lampung.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini