TRIBUNNERS - Sushi merupakan salah satu makanan khas negeri Jepang. Bentuknya yang mudah dimakan menjadikannya salah satu makanan paling digemari di dunia.
Sushi yang selama ini digemari masyarakat karena rasanya yang enak, tenyata memiliki berbagai dampak negatif untuk orang yang mengkonsumsinya.
Ikan yang biasanya digunakan untuk pembuatan sushi adalah ikan tuna, salmon, dan tenggiri.
Ikan ikan ini cenderung mengandung merkuri yang tinggi akibat ikan tersebut juga mengonsumsi ikan-ikan kecil lainnya yang juga mengnsumsi merkuri.
Merkuri sendiri merupakan polutan racun bagi sistem saraf yang sudah terakumulasi dalam jumlah yang banyak.
Tingginya kandungan merkuri dapat menyebabkan gangguan syaraf, menyebabkan buta dan tuli.
Selain itu, dalam sebuah penelitian, ditemukan adanya larva cacing gelang di dalam ikan mentah dalam sushi. Larva cacing gelang yang terdapat pada ikan akan masuk ke dalam organ pencernaan.
Akibatnya tejadi sakit perut, diare dan kembung.
Jenis bakteri yang sering ditemukan dalam makanan sushi adalah Staphylococcus aureus terutama pada nasi yang digunakan dalam pembuatan sushi.
Sehingga dapat menimbulkan berbagai macam penyakit pencernaan dan mengganggu kesehatan.
Konsumsi ikan mentah yang berlebihan dalam sushi akan berdampak pada meningkatnya tekanan darah, menurunnya kesuburan, tremor, hingga meningkatkan resiko penyakit jantung.
Tidak hanya itu kecap asin yang digunakan sebagai pelengkap sushi juga menimbulkan penyakit. Kadar garam dalam kecap yang biasa digunakan sebagai pelengkap makan sushi itu sangat tinggi.
Satu sachet kecap mengandung 1 gram garam, dan jumlah maksimum asupan garam per hari adalah enam gram.
Kecap terbuat dari kacang kedelai yang difermentasi. Kecap harus dihindari bagi orang-orang yang memiliki masalah darah tinggi.
Sushi bisa menjadi makanan yang mengandung nilai gizi yang baik seperti tingginya nilai protein dalam ikan tuna.
Namun, sebaiknya memilih sushi yang diolah secara matang agar mengurangi resiko penyakit yang dapat ditimbulkan akibat sushi yang mentah.