Ditulis oleh : Big Smile
TRIBUNNERS - Dalam rangka menumbuhkembangkan karakter dan kreativitas anak, PAUD Juara binaan RZ (Rumah Zakat) yang diwakili beberapa guru menghadiri Seminar Akbar Guru TK/PAUD/RA di Indonesia Heritage Foundation (IHF), Selasa (22/3/2016) sampai dengan Kamis (24/3/2016).
Pelatihan untuk 3000 guru dari seluruh Indonesia ini diselenggarakan di Gedung SMESCO, Jl Gatot Subroto Kav 94 Pancoran, Jakarta.
Sandri Nurmalasari hadir dalam kegiatan seminar ini sebagai perwakilan dari Kepala Sekolah PAUD Juara Tangerang Selatan.
Selain itu ada juga perwakilan dari salah satu guru PAUD Juara yakni Syahidatun Nisya dan Ida Yuliantika perwakilan dari Daycare Juara Bandung.
IHF atau Yayasan Warisan Nilai Luhur Indonesia merupakan organisasi nirlaba/non profit yang didirikan pada bulan Juni tahun 2000 oleh Ratna megawangi bersama suaminya, Sofyan Djalil yang kini menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.
Latar belakang didirikan IHF yakni berawal dari banyaknya penduduk Indonesia yang sudah mengerti pengetahuan tentang moral dan agama dari pengajaran selama di sekolah, tetapi tidak tercermin pada perilaku kehidupan sehari-hari di masyarakat.
Dalam sambutannya, Ratna Megawangi menyampaikan bahwa Sekolah Karakter adalah sebuah model sekolah yang unik karena menerapkan model “Pendidikan Holistik Berbasis Karakter” (PHBK).
“Model PHBK yang dikembangkan sejak tahun 2000 ini merupakan sebuah filosofi pendidikan yang percaya bahwa setiap manusia dapat menjadi insan berkarakter, cerdas, kreatif, pembelajar sejati, serta dapat menemukan identitas, makna, dan tujuan hidupnya,” papar Ratna Mega Wangi, Kamis (24/3/2016).
Kegiatan yang berlangsung selama 3 hari ini diharapkan bisa memberi banyak pelajaran kepada guru-guru agar bisa mendidik anak-anak terutama dalam pendidikan karakter.
“Kami ingin melakukan pendekatan saintifik yang sukses dalam membangun akhlak, daya pikir kritis dan kreatifitas anak. Semoga 9 pilar karakter yang diajarkan di IHF ini menjadi bekal awal untuk menumbuhkembangkan karakter anak-anak sejak dini dengan cara yang menyenangkan dan mudah difahami anak-anak, agar mereka menjadi generasi penerus bangsa yang berpendidikan dan berahlakul karimah,” tutur Sandri.