Ditulis oleh : Dompet Dhuafa
TRIBUNNERS - Kemeriahaan begitu terlihat di kawasan terpadu pemberdayaan Dompet Dhuafa, Zona Madina di Desa Jampang, Parung, Bogor, Ahad pagi (27/3/2016).
Sebanyak 600 pesilat dari 20 Perguruan Silat baik Silat Prestasi dan Silat Tradisi, terdiri dari anak-anak hingga dewasa hadir dalam Festival Kampung Silat Jampang 2016.
"Festival Kampung Silat Jampang sendiri sudah 2 kali digelar. Selain mempromosikan kesenian silat di wilayah Jampang dan sekitarnya, kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahim bagi para pesilat yang diwadahi Kampung Silat Jampang," ujar Herman Budianto, Direktur Zona Madina, Dompet Dhuafa.
Herman memaparkan, Kampung Silat Jampang (KSJ) merupakan sebuah wadah yang didirikan oleh jaringan Dompet Dhuafa sebagai ajang silaturahim perguruan-perguruan silat di Desa Jampang, Parung, Ciseeng, Iwul, Pondok Udik, Tegal, Babakan, Kabupaten Bogor.
Hadirnya KSJ sendiri bertujuan untuk melestarikan budaya dan menjadikan silat sebagai sebuah pemberdayaan masyarakat dengan menerapkan nilai-nilai luhur silat dalam meraih prestasi didunia pendidikan untuk para mustahik.
Beberapa tokoh hadir dalam Festival Kampung Silat Jampang di antaranya, Presiden Direktur Dompet Dhuafa, Ahmad Juwaini, Camat Parung, Deswara Sulanjana, Ketua IPSI Se Kabupaten Bogor, Muhammad Khairul, Perwakilan Camat Kemang, Herman dan tokoh masyarakat Desa Jampang.
Presiden Direktur Dompet Dhuafa, Ahmad Juwaini memberikan sambutan dalam kegiatan yang digelar setahun dua kali ini.
Dalam sambutannya, digelarnya Festival Kampung Silat Jampang tak hanya menjadi ajang silaturahim antarpara pesilat, namun juga ikhtiar menggairahkan kembali kesenian silat dan melestarikannya.
"Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk ikhtiar Dompet Dhuafa dalam mempromosikan silat sebagai bentuk beladiri dan seni budaya asli Indonesia. Ini yang coba kami upayakan, agar seni beladiri ini semakin mendunia, mengingat kesenian silat jarang terekspose di masyarakat," ujar Ahmad.
Senada dengan Presiden Direktur Dompet Dhuafa, Camat Parung, Deswara Sulanjana, mengucapkan rasa terima kasih kepada Dompet Dhuafa atas kontribusinya melalui Kampung Silat Jampang dalam mempertahankan dan melestarikan kesenian silat, dan mengupayakan silat untuk masuk dalam kegiatan ekstrakulikuler di setiap sekolah di kawasan Jampang dan sekitarnya.
"Harapan saya dan masyarakat Jampang adalah semoga silat semakin mendunia. Saya dan keluarga besar juga pencinta kesenian silat. Untuk itu, warisan budaya Indonesia ini tidak boleh hilang begitu saja. Apa yang diikhtiarkan Dompet Dhuafa untuk kesenian silat harus kita dukung sepenuhnya,” katanya.
Festival Kampung Silat Jampang dimulai dengan kegiatan karnaval ratusan pesilat, yakni melakukan pemanasan sebelum penampilan silat berkeliling di sekitaran kawasan Jampang.
Dimeriahkan pula dengan atraksi dan penampilan jurus dari 20 perguruan silat, Parade kendang pencak, dan pengukuhan 20 perguruan silat, serta penghargaan atau apresiasi bagi perguruan silat yang dilakukan secara simbolis.
Saat ini Kampung Silat Jampang terdiri dari 20 Perguruan Silat baik Silat Prestasi maupun Silat Tradisi, dengan pengembangan pelatihan di 12 sekolah, 3 pondok pesantren dan 5 pelatihan umum di masyarakat dengan jumlah siswa silat saat ini mencapai 163 siswa.