Oleh: Okky Irmanita
Jurnalis KompasTV dan Mahasiswa University of Glasgow
TRIBUNNEWS.COM - Rabu sore (13/04/16), penulis menerima email dengan nama pengirim “Fungsi Pensosbud KBRI London”. Email ini berisi pamflet digital berwarna dasar merah. Email ini rupanya dishare dari Eventbrite, sebuah platform yang memediasi penyelenggara kegiatan dan peserta kegiatan.
Di situs eventbrite.com, pengguna internet bisa mendaftar sekaligus mendapatkan salinan tiket untuk sebuah kegiatan.
Tak hanya kegiatan resmi seperti temu masyarakat dengan presiden, Eventbrite juga dimanfaatkan untuk berjualan tiket konser, kegiatan amal, dan hal – hal ‘sepele’ seperti rapat organisasi tertentu.
Di kampus penulis sendiri, Eventbrite dimanfaatkan oleh pengelola perpustkaan untuk ‘menjual tiket’ peminjaman group study room – meskipun peminjaman ruangan gratis, tapi hal ini memudahkan pengelola perpustakaan mengelola peminjaman ruangan.
Berdasarkan usaha pencarian di Google, penulis mendapati bukan kali pertama Istana memanfaatkan Eventbrite untuk mengundang diaspora Indonesia bertemu Presiden. Pertemuan presiden dan diaspora Indonesia di Washington DC tanggal 25 Oktober 2015 juga memanfaatkan platform Eventbrite.
Apresiasi harus diberikan ke pihak Istana (dan KBRI?) yang mengoptimalisasi internet untuk menjangkau sebanyak mungkin masyarakat Indonesia untuk bertemu presiden di sela kunjungan luar negeri sang kepala Negara.
Meskipun kesannya ‘nge-pop’ tapi demi asas kemanfaatan, hal ini patut dijadikan terobosan yang patut ditiru birokrat lainnya.
Temu masyarakat antara Presiden Jokowi dan Ibu Iriana akan diadakan Selasa 9 April 2016 di Wisma Nusantara London mulai jam 18.30 hingga 21.00 BST (British Summer Time). Lewat laman Eventbrite tertera ada 4 kategori undangan: Masyarakat Indonesia; Mahasiswa Indonesia; Badan Usaha Indonesia; dan Delegasi Kunjungan Kerja RI1.
Saat artikel ini dituis, 3 kategori undangan sudah ‘Sold Out’.
Sementara undangan untuk kategori ‘Masyarakat Indonesia’ sudah ‘unavailable’. Penjelasan mengenai status ‘unavailable’ di laman Eventbrite adalah seluruh tiket sudah ada yang booking, namun ada kemungkinan tiket bisa ditambah mengingat popularitas kegiatan ini.
Jangankan tiga hari setelah dipublish.
Seingat penulis, belum sampai sehari setelah acara Temu Presiden ini diumumkan, sudah ada rekan yang mengeluhkan tiket kategori mahasiswa sudah habis. Rekan lainnya pun menyarankan agar mem-booking saja tiket untuk kategori ‘masyarakat Indonesia’. ‘Toh, pelajar juga adalah masyarakat, kan’, ujarnya.
Sejauh pengamatan penulis melalui group chat di berbagai komunitas pelajar Indonesia di Britania Raya, momen bertemu Presiden Jokowi ini disambut antusias. Pagi ini (15/04/16), mahasiswa yang tergabung di Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) United Kingdom sudah mulai ‘mengabsen’ siapa saja yang akan hadir di acara tersebut.
Meski harus menempuh perjalanan berjam – jam untuk ke London, dari ‘absen’ tersebut tecermin antusiasme mahasiswa untuk datang ke Wisma Nusantara.
Presiden Jokowi dijadwalkan melakukan lawatan 3 hari di London, yakni tanggal 18 hingga 21 April 2016. Agenda lawatan ini adalah menjalin kerjasama di sektor industri kreatif bersama para stakeholder yang ada di negara Ratu Elizabeth.