Laporan Netizen, Khoirul Imam, dari Pondok Modern Gontor, Ponorogo.
TRIBUNNEWS.COM, PONOROGO - Jelang acara peringatan 90 tahun Pondok Modern Gontor yang akan digelar pada Agustus-September nanti, panitia semakin serius dalam mempersiapkan berbagai agenda. Salah satunya melakukan rapat terbatas tentang analisis media publikasi bersama Editor Tribunnews.com, Husein Sanusi, di kampus Pondok Modern Gontor, Ponorogo, Rabu (27/4/2016).
Rapat terbatas itu bertemakan Konsep Official Media Center for 90 tahun Gontor. Dihadiri oleh Ustadz Ismail Budi Prasetyo, selaku ketua panitia 90 tahun Gontor yang juga Ketua Umum PP IKPM Gontor, Ustadz Sutrisno Ahmad, Direktur KMI, dan jajaran guru yang membawahi bagian media dan publikasi 90 tahun Gontor.
Selain para guru, rapat juga dihadiri para alumni Laviola 2000 yang tergabung dalam Etifaq Production. Rencananya mereka akan mempersembahkan kado ulang tahun 90 tahun berupa buku tentang sejarah Trimurti yang akan dibedah pada acara tersebut.
Rapat dibuka oleh Ustadz Ismail Budi Prasetyo. Kemudian dilanjutkan Ustadz Sutrisno Ahmad, wakil direktur KMI, yang menjelaskan tentang refleksi publikasi media empat perhelatan akbar sebelum ini, seperti peringatan setengah abad, 8 windu, 70 tahun, dan 80 tahun Gontor.
Ustadz Dr. Setiawan Lahore, Pembantu Rektor II Universitas Darussalam (Unida) menambahkan, bahwasanya media-media sekarang sudah tidak bisa terbendung. Karena itu ia berharap Gontor memiliki satu pintu informasi, sekaligus juru bicara khusus, terutama terkait dengan acara 90 tahun.
Acara selanjutnya analisis media untuk publikasi acara. Husein mengungkapkan bahwa saat ini Gontor telah menjadi mercusuar pendidikan modern di Indonesia, sehingga harus memiliki media official untuk perhelatan Akbar tersebut.
Langkah ini harus dilakukan mengingat banyaknya berita tentang Gontor yang berseliweran yang tidak jelas, seperti berbagai berita yang tidak jelas sumbernya dari medsos dan website abal-abal.
Untuk mengantisipasinya Gontor diharapkan merangkul media-media mainstream yang terverifikasi validitas perusahaan media tersebut.
Ukuran media mainstream, berada di bawah naungan perusahaan media besar, terpercaya akurasinya, impresi tinggi di mesin pengukur website dan populer. Caranya cukup mudah dengan melakukan pengecekan lewat situs pemeringkat website alexa dan google analytic.
Selanjutnya Husein juga menyarankan ketua panitia atau yang mewakili untuk melakukan safari ke kantor-kantor berita memberikan informasi tentang acara 90 tahun.
Terakhir ia mengatakan secara panjang lebar untuk melakukan content campaign, di antaranya membidik isu besar dan seksi yang menjadi grand design 90 tahun, secara rutin melansir press rilis tentang persiapan panitia, dan semua historis tentang Gontor.
Content campaign ini juga meliputi tentang eye cacthing images, video, menemukan tema tagline, dan lain sebagainya.
Seperti kita ketahui, Gontor adalah salah satu pondok dengan sistem pendidikan modern tertua yang sampai sekarang telah memiliki 22 cabang putra-putri, dengan 26 ribu santri yang tersebar di seluruh cabangnya.