Ditulis oleh : Amin Aminah
TRIBUNNERS - PRODI Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menyelenggarakan diskusi rutin dalam agenda kuliah umum dengan tema “Butir Butir Pelajaran Dalam Pemberdayaan Masyarakat (PNPM Mandiri Dan Program Pendampingan Desa) di gedung Teatrikal Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga, Rabu (20/4/2016).
Kuliah umum ini menghadirkan pembicara dari Konsultan PNPM dan Program Pendampingan Desa DIY yaitu Agung Tri.
Menurutnya program pendampingan desa untuk PMI butuh orang yang progresif.
Program PNPM melalui proses uji coba dari tahun 1996-1997. Program ini awalnya bernama, Program Pendampingan Kecamatan dan menjadi program nasional di tahun 1998.
Agung mengatakan, program PNPM saat ini telah digantikan oleh dana desa. Menurutnya dana desa dan PNPM dalam implementasinya berbeda.
Tujuan PNPM bebernya untuk menanggulangi kemiskinan dan membuka lapangan kerja, sehingga orang yang terpinggirkan bisa mendapatkan lapangan pekerjaan.
Terdapat beberapa tingkatan PNPM, yakni PNPM Desa, PNPM Kota, PNPM Kelautan dan Pariwisata yang sudah tersebar diseluruh provinsi dan pada tahun 1998.
Menurutnya dalam setiap program pemberdayaan masyarakat, diperlukan peran fasilitator. Fungsinyauntuk mempermudah masyarakat mengakses program, memecahkankan masalah dan memenuhi kebutuhanya.
Fasilitator di PNPM beber Agung adalah Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL), dan terdapat 17 kegiatan yang difasilitasi oleh fasilitator PNPM.
Fasilitator harus bisa memposisikan diri agar bisa terhindar dari gesekan dengan masyarakat atau lingkungan yang terlibat dalam program PNPM.