TRIBUNNERS - Harga minyak dunia kembali bergerak melemah pada perdagangan kemarin ditekan oleh peningkatan jumlah produksi negara – negara Timur Tengah, sementara produksi dari Amerika terpantau mengalami penurunan. Turunnya harga minyak dunia membebankan harga bursa saham.
Produksi minyak Amerika minggu lalu yang akan dilaporkan hari ini diprediksi akan dipangkas hingga hanya 600.000 barrel dari sebelumnya 2 juta barrel. Amerika menurunkan jumlah produksinya sejak pertengahan bulan April dimana produksi terbesar tercatat pada angka 6.6 juta barrel.
Minyak dunia siang hari ini terpantau berada pada harga $43 per barrel dari sebelumnya sempat menguat hingga ke harga $46 per barrel.
Bursa saham Hang Sen melemah 1.1 persen, index Kospi melemah 0.59 persen sementara harga di index saham Shanghai China hanya melemah tipis 0.15 persen dan saham Shenzhen composite bergerak cenderung datar.
Harga dari saham Jepang Nikkei bergerak naik atas pelemahan Yen terhadap Dollar AS.
Dollar menguat setelah adanya pernyataan dari anggota The Fed yang memberikan sentiment positif terkait kemungkinan naiknya suku bunga tahun ini.
Bursa saham Wall Street Amerika bergerak cenderung mixed. Dow Jones melemah 0.78 persen, S&P turun 0.87 persen sementara index NASDAQ melemah 1.13 persen ditutup cenderung melemah pada perdagangan kemarin dan terendah sejak 14 Maret