News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Wisata Religi Makam Sayid Sulaiman Basyaiban

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Makam Sayid Sulaiman Basyaiban

Ditulis oleh : Aji Setiawan ST, Citizen Journalist

TRIBUNNERS - Perjuangan Sayid Sulaiman bin Abdurrahman Basyaiban dalam membabat kawasan timur pulau Jawa menjadi daerah yang sarat dengan nilai-nilai religius sudah tidak disangsikan lagi. Hasil jerih payahnya masih dapat kita saksikan sampai sekarang.

Makam Mbah Sayyid Sulaiman sering kali dikunjungi para peziarah dengan berbagai kepentingan, salah satunya ingin segera mendapatkan jodoh.

Entah benar atau tidak, namun masyarakat berbondong-bondong menyambanginya. Puncak kunjungan terjadi pada malam Jumat Legi.

Makam Mbah Sayyid Sulaiman di Dusun Rejo Slamet, Desa Mancilan, Kecamatan Mojoagung, Jombang semakin ramai dipadati pengunjung.

Mereka tidak hanya dari wilayah sekitar seperti Kediri, Blitar, Madiun, Trenggalek, Pasuruan hingga Banyuwangi, juga dari luar Jawa Timur seperti Jawa Tengah dan Jawa Barat. Bahkan Sulawesi dan daerah-daerah lain.

Apa yang membuat mereka tertarik? Masing-masing pengunjung punya keyakinan berbeda ketika berziarah ke makam tersebut.

Ada yang mengaku pingin mendapat berkah sehingga cepat mendapat jodoh, pingin sukses usahanya, terlepas dari semua masalah yang dihadapi, dan masih banyak alasan lainnya.

Kompleks makam yang luasnya sekitar dua hektare itu sebenarnya terletak persis di perbatasan antara Dusun Rejo Slamet dan Desa Betek.

Tetapi karena sudah kadung kesohor makam tersebut terletak di Desa Betek, para pengunjung pun hingga saat ini menyebut makam Mbah Sayyid Sulaiman tersebut di Desa Betek.

Padahal, makam tersebut ada di Dusun Rejo Slamet, tepatnya Desa Mancilan. Bahkan, ada cerita sebelum makam Mbah Sayyid ini dikenal banyak orang, Dusun Rejo Slamet bernama Dusun Kuburan.

Sekitar pertengahan abad ke-16 M tersebutlah seorang pemuda gagah berdarab Arab di pinggir laut Jawa, Cirebon.

Selama beberapa bulan, ia berlayar dari kampung halamannya di negara Yaman. Saat itu memang sedang gencar-gencarnya orang-orang Arab berimigrasi ke tanah Jawa. Dan salah satu dari mereka adalah Abdurrahman Ba Syaiban.

Ba Syaiban adalah gelar warga habib keturunan Sayid Abu Bakar Syaiban, seorang ulama terkemuka di Tarim, Hadhramaut yang terkenal alim dan sakti.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini