TRIBUNNERS - Menurut letak astronomis, Indonesia terletak di 6⁰ Lintang utara – 11⁰ Lintang selatan serta 95⁰ bujur timur – 141⁰ bujur timur.
Jika anda melihat dari luar angkasa, maka letak Indonesia berada pada sisi timur yang menghadap matahari.
Sehingga posisi ini membuat wilayah Indonesia mendapat penyinaran setiap tahun. Dan karena letak inilah yang menyebabkan Indonesia termasuk negara dengan iklim tropis.
Wilayah Indonesia yang membentang disepanjang daerah khatulistiwa, sebagai wilayah Maritim hampir 2/3 bagian wilayahnya merupakan lautan dan terdiri dari kepulauan besar dan kecil yang jumlahnya sekitar 17.000, serta memiliki banyak pegunungan yang masih aktif maupun mati.
Berdasarkan kondisi tersebut secara meteorologis dan klimatologis pola iklim di Indonesia mempunyai tiga tipe iklim equatorial, monsun, dan lokal.
Daerah tipe equatorial memiliki banyak hujan sepanjang tahun dan memiliki dua puncak maksimum biasanya pada bulan Maret dan Oktober.
Daerah yang memiliki tipe iklim monsun musim hujan biasanya berlangsung selama enam bulan, dan enam bulan berikutnya musim kemarau. Sedangkan tipe lokal merupakan kebalikan dari tipe monsun.
Provinsi Kalimantan Selatan termasuk kedalam daerah yang memiliki tipe iklim monsun yang memiliki dua musim dalam setahunnya.
Pergerakan semu matahari menyebabkan angin yang dikenal dengan monsun dan melewati wilayah Indonesia.
Angin ini merupakan angin yang bertiup dari benua Asia menuju Australia dan juga sebaliknya yang menyebabkan musim kemarau dan musim hujan di Indonesia.
Ketika bulan November – Maret, matahari berada di bagian bumi selatan.
Tekanan udara di wilayah selatan khatulistiwa akan rendah sehingga angin akan bergerak dari wilayah utara khatulistiwa (Asia) menuju selatan khatulistiwa (Australia).
Angin yang terjadi adalah Monsun Asia. Angin ini melewati wilayah Indonesia dengan membawa massa udara yang bersifat basah dan lembab, oleh karena itu pada bulan-bulan tersebut Indonesia akan mengalami musim hujan.
Sebaliknya pada bulan Mei – September, matahari saat itu berada di bagian bumi utara, akibatnya tekanan udara di wilayah utara khatulistiwa menjadi rendah, sehingga udara akan bergerak dari daerah selatan khatulistiwa (Australia) menuju utara khatulistiwa (Asia).