Ditulis oleh : Humas Sean Gelael
TRIBUNNERS - Pebalap muda Indonesia Muhammad Sean Gelael mendapat pelajaran berharga pada balapan GP2 perdananya di sirkuit Catalunya, Barcelona, Spanyol, Sabtu (14/5/2016).
Membalap dari posisi paling belakang, Sean mampu finis di posisi ke-13. Namun, karena dinilai melanggar batas kecepatan saat melintas di pit line, Sean mendapat penalti lima detik, sehingga posisinya melorot ke peringkat 18.
Meski demikian, tim Pertamina Campos Racing cukup puas dengan penampilan Sean secara keseluruhan. Soal pelanggaran batas kecepatan di pit line tim menduga tombol speed pada mobil Sean tidak berfungsi sempurna.
"Terlapas dari hukuman penalti, secara umum kita cukup puas dengan penampilan Sean. Ya, ini menjadi pembelajaran dan pengalaman yang bagus buat dia,” kata ayah Sean, Ricardo Gelael.
Untuk balapan musim penuh perdananya di GP2, Sean memang tidak dibebani target yang tinggi. Pebalap berusia 19 tahun ini hanya diharapkan bisa konsisten finis di posisi 15 besar pada setiap balapan.
Pada balapan pertama ini, Sean bisa dibilang sudah memenuhi harapan terlepas adanya penalty lima detik.
Rekan setim Sean, Mitch Evans finis di posisi ke-12. Sementara pebalap Indonesia lainnya, Philo Paz Armand gagal menyelesaikan lomba karena mobilnya bermasalah. Philo yang membalap untuk tim Trident Racing terpaksa memarkirkan mobilnya di padock.
Hasil bagus didapat Antonio Giovinazzi. Pebalap yang juga didukung Jagonya Ayam KFC Indonesia ini finis di posisi ke-8 dan mendapat empat poin. Sementara posisi podium utama diambil pebalap Perancis Norman Nato.
Pada balapan kemarin, Sean memulai start dari pitline karena mendapat hukuman mundur tiga grid karena dinilai telah memepet pebalap tim ART Grand Prix Nobuharu Matsushita.
Namun, sama halnya dengan Sean, pebalap asal Jepang itu mendapat hukuman yang persis karena juga dinilai telah memepet Sean terlebih dahulu. Dengan hukuman itu, Matsushita harus start dari posisi ke-11. Sementara Sean harus start dari pit line.
Pada babak kualifikasi Sean sebenarnya berada di posisi 21, di depan pebalap Indonesia lainnya, Philo Paz Patrick Armand.
Terkait insiden dan hukuman itu, Sean mengakui kesalahan dan menerima hukuman, "Ini pengalaman dan pembelajaran buat saya. Semoga ke depan tidak terulang lagi," kata Sean yang mengaku sempat terprovokasi dengan gaya Matsushita.