Ditulis oleh : Info Menteri Desa
TRIBUNNERS - Komitmen Presiden Joko Widodo membangun Indonesia dari desa ke desa sesuai Nawacita ditegaskan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar.
Menteri Marwan melakukan sosialisasi dana desa dihadapan ribuan masyarakat umum, para alumni pesantren dan santri Pondok Pesantren Dar Al Tauhid Arjawinangun, Cirebon.
Menteri Marwan menegaskan, kenaikan anggaran dana desa setiap tahun menjadi bukti bahwa pemerintah sangat memprioritaskan desa sebagai salah satu program utama pembangunan.
"Membangun dan memberdayakan desa menjadi perhatian pemerintah. Ini dibuktikan dengan kenaikan dana desa hingga 125 persen pada tahun ini. Tahun lalu, pemerintah memberikan dana desa sekitar Rp 300 juta per desa. Tahun ini menjadi Rp 600 juta - Rp 800 juta per desa," ujar Marwan.
Masyarakat umum dan para alumni pesantren diminta aktif mengawasi penggunaan dana desa agar tepat sasaran.
Menteri Marwan mengingatkan bahwa dana desa digunakan untuk tiga hal.
Pertama, pembangunan infrastruktur desa semisal irigasi desa, talud dan drainase. Kedua, pembangunan sarana dan prasarana desa seperti Posyandu dan PAUD.
"Ketiga, pengembangan kapasitas ekonomi desa. Contohnya mengembangkan koperasi, peternakan desa, pertanian desa dan Badan Usaha Milik Desa. Perlu dicatat, dana desa tidak boleh digunakan untuk membangun kantor desa atau hal lain di luar tiga hal tersebut," tutur Marwan.
Atas nama pemerintah, Marwan mengucapkan terima kasih kepada seluruh kepala desa, masyarakat dan kalangan pesantren yang terus berpartispasi dalam pembangunan dan pemberdayaan desa serta menyukseskan program-program pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Pada kesempatan itu, Marwan juga mengingatkan bahaya narkoba.
Narkoba tidak mengenal status sosial. Narkoba bisa menyasar siapa saja, tidak pandang bulu. Para santri wajib menjauhi narkoba.
"Korban penyalahgunaan narkoba semakin meningkat. Narkoba sudah sangat jelas dan nyata adalah musuh bersama. Harus kita cegah agar korban tidak semakin banyak. Ini salah satu bentuk perjuangan dan khidmah (pengabdian) kita bagi masyarakat, bangsa dan negara," ujar Marwan.