Penulis: Andy William Sinaga
Analis Politik & HAM Labor Institute Indonesia
TRIBUNNERS - Labor Institute Indonesia menyambut baik pilihan Presiden Joko Widodo yang menjatuhkan pilihannya kepada Komjen Pol Tito Karnavian sebagai calon Kepala Polisi Republik Indonesia (KAPOLRI) untuk menggantikan Jenderal Pol Badrodin Haiti.
Kami menilai, Jokowi sangat cerdas memilih Tito Karnavian sebagai Kapolri mendatang dikarenakan Tito Karnavian menurut kami adalah Polisi yang profesional dan militan akan tugasnya sebagai bhayangkara negara.
Kami meyakini Tito dapat menempatkan sebagai Polisi yang netral dan tegas yang tidak terkena campur tangan politik, walaupun mungkin saja Fraksi PDIP yang selama ini getol untuk mengusung Budi Gunawan sebagai Calon Kapolri dapat saja menghambat peluang Tito sebagai Kapolri.
Ada 3 tugas penting yang harus dibereskan Tito Karnavian, yaitu secara internal dan secara eksternal.
Secara internal, Tito Karnavian harus melakukan pembenahan dan rekonsolidasi dalam tubuh internal POLRI dalam penegakkan Undang - Undang No. 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Republik Indonesia.
Praktek - praktek oknum - oknum Polisi yang melakukan "kongkalikong" yang sudah bukan merupakan rahasia umum bagi masyarakat harus diberantas, seperti razia illegal yang dilakukan oleh oknum, hingga menerima upeti dalam proses tilang.
Tito juga dituntut dapat menghadirkan polisi disetiap kampung atau desa - desa di seluruh Indonesia yang bisa memberikan rasa aman bagi masyarakat.
Polri ke depan harus mengelola secara profesional call centre 24 jam seperti 911 di Amerika Serikat dimana setiap saat ketika masyarakat memberikan pengaduan, secara cepat dan tanggap pihak kepolisian dapat menangani secara profesional.
Sudah saatnya Tito dapat segera melakukan screening ketat bagi calon - calon pejabat POLRI terutama yang akan duduk sebagai Komando di seluruh Polda di tanah air.
Secara eksternal ada 3 tugas polisi yang harus ditingkatkan adalah usaha pemberantasan peredaran obat - obat terlarang dan narkotika (NARKOBA) yang untuk daerah - daerah tertentu masih perlu penanganan yang lebih serius.
Pencegahan dengan tegas perlu dilakukan untuk memberantas para pengedar Narkoba yang sudah mulai masuk ke sudut - sudut kampung dengan meningkatkan peran intelijen kepolisian khusus Narkoba.
Selanjutnya POLRI ke depan harus dapat memberikan rasa aman bagi masyarakat dengan cara melakukan pembersihan dari upaya - upaya kekerasan dan terorisme di masyarakat tanpa pandang bulu.
Caranya dengan memperkuat peran kepolisian khusus anti teror (DENSUS 88 POLRI) dengan catatan anggota Densus 88 tersebut perlu lebih dibekali dengan pengetahuan tentang Norma Hak Azasi Manusia (HAM) dalam upaya pemberantassan Terorisme.
Tugas ke-empat yang sangat penting bagi Tito adalah menyelesaikan kasus - kasus korupsi besar yang telah ditangani oleh Bareskrim POLRI seperti kasus Pelindo II, Yayasan Pertamina, dan kasus - kasus kakap lainnya.
Tito harus berani dan tegas untuk menyiapkan berkas tersebut agar lengkap dan dapat diajukan ke penuntut umum.
Diharapkan Polri di tangan Tito dapat lebih berperan dan memberikan rasa aman, tertib, nyaman dan adil ditengah - tengah masyarakat.