News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Pilgub DKI Jakarta

Apakah Teman Ahok Benar-benar Ada?

Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Masykurudin Hafidz, Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seratusan anak-anak muda gesit mengambil tumpukan kertas, membaginya dalam meja kelompok, menghitung lembar per lembar, menjumlah secara teliti dan memasukkannya ke dalam kotak plastik kembali.

Terpampang di layar informasi hitungan manual secara real time. Sementara di sudut yang lain, ada kelompok yang memasukkan isian lembaran formulir tersebut ke database.

Sesekali ada suara dari para koordinator melalui mikrofon untuk menginformasikan beberapa hal. Mulai perkembangan lembar dukungan yang telah dihitung hingga memberikan tawaran istirahat dan makan siang bagi relawan yang tidak berpuasa.

Begitulah gambaran aktivitas Teman Ahok pada Rabu (29/6/2016). Mereka ingin membuktikan sejuta KTP benar-benar ada. Tidak ada manipulasi, seperti yang dituduhkan beberapa pihak. Bersama-sama, dilakukan secara terbuka dan mengundang siapapun untuk ikut serta menghitung, semata-mata dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa lembaran dukungan itu asli.

Dengan‎ anak-anak muda yang melek informasi, penggunaan teknologi dalam proses rekapitulasi ini sangat membantu. Praktik digitalisasi data dukungan pada akhirnya mempermudah dalam mencari, memilah dan mensistematisir dukungan KTP tersebut.

Bila hanya melihat anak-anak muda ini, terlihat sekelompok kecil. Tapi bila melihat masing-masing KTP yang tercantum dalam lembaran dukungan, gerakan ini bisa dibilang besar. Dalam ukuran tertentu, partisipasi politik dalam mewujudkan proses seleksi kepemimpinan daerah melalui jalur perseorangan dapat terjadi dan sedang berlangsung. Sebagai sikap kritik terhadap partai politik, gerakan ini menemukan relevansinya.

P‎engalaman kita dalam Pilkada,‎ alternatif memilih calon memang terbatas. Harapan akan adanya ragam pilihan dari partai politik masih sulit terwujud. Kehendak partai politik dalam pencalonan masih elitis, jangka pendek dan pertimbangan modal kampanye yang kuat. Koalisi yang dibangun juga semata-mata mencari kemenangan, tidak menyisakan kaderisasi tunas-tunas muda untuk meraih kekuasaan alih-alih merepresentasikan kepentingan masyarakat lokal.

Sementara perlunya penilaian pihak lain dalam keaslian dukungan, kita bisa percayakan kepada KPU. Melalui verifikasi faktual, KPU Jakarta akan memastikan setiap pemilik KTP benar-benar menyatakan dukungannya kepada pasangan calon satu kali. ‎Berapapun jumlah dukungan yang diserahkan, KPU akan melakukan analisis administrasi dan verifikasi faktual sensus.‎‎

Ternyata, bukan hanya negara mana yang akan menjuarai Piala Eropa saja yang kita tunggu....‎

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini