News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Untuk Menciptakan Generasi Emas Membutuhkan Pola Asuh Pendidikan Sejak Dini

Editor: Samuel Febrianto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Untuk menghasilkan generasi masa depan dengan kualitas tinggi dan mampu bersaing, dibutuhkan pola asuh dan pendidikan sejak dini.

Pendidikan anak usia dini merupakan investasi untuk peningkatan sumber daya manusia di masa depan.

Anak usia dini, lima tahun pertama kehidupan adalah masa emas (golden age) bagi pertumbuhan seorang anak. Masa usia ini merupakan ditandai dengan perkembangan kognitif, linguistik, sosial, emosional dan motorik yang cepat, dan karena itu menjadi periode perkembangan terpenting dalam kehidupan anak-anak.

Baca: PT MRT Jakarta - ITB Sepakat Kerjasama Pendidikan dan Penelitian

Perkembangan otak anak bergantung pada stimulasi lingkungan, terutama pada kualitas perawatan dan interaksi yang diterima anak.

Anak-anak yang dipupuk dan dirawat dengan baik cenderung mengembangkan kemampuan kognitif, bahasa, emosional dan sosial secara keseluruhan, tumbuh lebih sehat, dan memiliki harga diri yang lebih tinggi.

Pada masa inilah orang tua harus mampu memaksimalkan potensi tersebut dan membentuknya menjadi anak yang pintar secara akademik maupun baik secara sosial.

Baca: Mahasiswi Turki Gigit Lidah Driver Ojek Online yang Hendak Memperkosanya

Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk memaksimalkan masa emas ini adalah melalui pendidikan dan pola asuh yang menyeluruh meliputi pendidikan secara akademik, moral dan kemampuan sosial.

Berbicara dalam kapasitasnya sebagai Presiden Southeast Asian Ministers of Education Organisation (SEAMEO) Council, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, peningkatan kualitas pengembangan anak usia dini menjadi komitmen global dan area prioritas negara-negara anggota SEAMEO.

Dalam konteks Indonesia, Mendikbud menekankan bahwa Indonesia menjamin akses terbuka terhadap pendidikan bagi siapa pun dan dari latar belakang manapun pada usia paling dini.

Indonesia juga sangat berkomitmen untuk mendukung SEAMEO dan merespons tuntutan global di bidang pendidikan, terutama yang terkait dengan penyediaan layanan PAUD dan pendidikan keluarga.

Untuk menindaklanjuti komitmen dan peran penting PAUD dan pendidikan keluarga ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Republik Indonesia bekerja sama dengan SEAMEO Secretariat menyelenggarakan Seminar Internasional PAUD and Pendidikan Keluarga.

Direktur Jenderal PAUD dan Dikmas Harris Iskandar, yang juga sebagai panitia penyelenggara seminar menegaskan bahwa seminar ini sesuai dengan visi  yang diemban SEAMEO Regional Centre for Early Childhood Care Education and Parenting (SEAMEO CECCEP), yakni menjadi pusat regional terdepan dalam penelitian, advokasi, dan peningkatan kapasitas bidang pendidikan anak usia dini dan pendidikan keluarga.

Sedangkan misinya adalah meningkatkan komitmen regional dan global untuk kualitas pendidikan anak usia dini dan pendidikan keluarga.

“Nilai yang diusung SEAMEO CECCEP adalah kepentingan terbaik untuk anak, sensitif budaya dan gender, responsif sosial dan komunitas serta inklusif. Dengan diusungnya nilai-nilai ini keberadaan SEAMEO CECCEP akan bermanfaat bagi anak-anak, orang tua, keluarga, pemerintah, pengambil keputusan, para praktisi PAUD dan pendidikan keluarga, pengusaha, dan  lembaga-lembaga non-pemerintah lainnya,” papar Harris.

Harris menjelaskan, pendekatan program SEAMEO CECCEP selama program 5 (lima) tahun ke depan difokuskan pada 3 (tiga) pendekatan, yaitu: (i) Penelitian dan Pengembangan, sehingga dapat dijadikan pusat penelitian guna membangun keilmuan regional; (ii) Pengembangan Kapasitas, agar dapat dijadikan pusat pelatihan guna membangun kapasitas sumber daya manusia; dan, (iii) Advokasi dan Kerja sama, yaitu menjadi pusat advokasi guna membangun kerjasama individu, lembaga dan akademisi. 

Tema yang diangkat Seminar Internasional ini adalah Children’s Well-being and Effective Parenting in the Digital Era. Tema  tersebut  akan dibahas ke dalam 3 (tiga) sub-tema dan dibahas pada 3 (tiga) plenary session, yaitu (i) Children’s Well-Being Across Cultures in the Digital Era; (ii) ECCE Teachers and Personnel Competencies for Quality Education; dan (iii) The Role of Effective Parenting for Children’s Holistic Development. Pembahasan ketiga sub-tema tersebut akan dipandu oleh para pakar dari dalam dan luar negeri. Seminar ini akan lebih diperkaya dengan paparan dari 11 (sebelas) Kementerian Pendidikan anggota SEAMEO tentang Parenting in the 21st Century dari negaranya masing-masing.

Tujuan yang hendak dicapai dari seminar ini adalah: (i) sebagai media untuk berdialog tentang pengalaman dan praktik terbaik pelaksanaan PAUD dan pendidikan keluarga yang mendukung terhadap peningkatan pembangunan manusia di kawasan Asia Tenggara; (ii) untuk meningkatkan pemahaman, komitmen dan kerja sama timbal balik yang lebih erat antar pemangku kepentingan PAUD dan pendidikan keluarga di kawasan Asia Tenggara; dan, (iii) untuk memperluas akses pelaksanaan PAUD dan pendidikan keluarga yang berkualitas di kawasan Asia Tenggara.

Seminar akan diikuti oleh lebih dari 300 (tiga ratus) peserta, baik yang mendaftar secara online maupun melalui undangan. Peserta adalah para pemangku kepentingan pendidikan anak usia dini dan pendidikan keluarga yang terdiri atas akademisi, praktisi pendidikan, dan mahasiswa jurusan PAUD yang berasal dari dalam dan luar negeri.

Seminar ini akan dilaksanakan selama empat hari, mulai tanggal 14 s.d. 17 November 2017 di Royal Ambarukmo Hotel Yogyakarta. Pada hari terakhir, para peserta akan memperoleh kesempatan untuk mengunjungi PAUD Budi Mulia Yogyakarta, dan Sekolah Dasar Negeri Bhayangkara Yogyakarta sebagai Sekolah Model Pendidikan Keluarga. Peserta seminar juga akan diajak untuk berkunjung ke Kraton Yogyakarta, toko Batik di sekitaran Kota Yogyakarta, dan kemudian melihat obyek wisata Candi Borobudur.

Acara ini disambut baik oleh Sri Sultan Hamengku Buwono selaku Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta selaku tuan rumah. Menurut rencana, seminar ini akan dibuka secara resmi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada tanggal 15 November 2017.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini