News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Kaleidoskop 2017

Catatan Akhir Tahun Paguyuban Suporter Indonesia

Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suporter setia Persebaya Surabaya, Bonek saat mendukung timnya berlaga pada Liga 2 musim 2017.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tahun 2017 belum menjadi tahun yang memberikan harapan bagi sepak bola Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari berbagai momentum sepak bola yang terjadi.

Dimulai dari prestasi tim nasional Indonesia, pelaksanaan kompetisi sepak bola di tanah air, perbaikan PSSI sebagai organisasi induk sepak bola, hingga nasib suporter yang kurang menjadi perhatian sehingga menimbulkan jatuhnya korban masih harus menjadi catatan khusus ditahun 2017 ini.

Prestasi Tim Nasional

Di tahun 2017, prestasi tim nasional sendiri masih jauh dari harapan. Tidak adanya target yang dicanangkan oleh PSSI menjadi kenyataan.

Medali emas SEA Games yang menjadi target gagal tercapai, juga target target lainnya di tingkatan umur U19 juga gagal diraih.

Entah apa penyebab gagalnya semua target ini, apakah beban target yang terlalu tinggi? Atau memang kesalahan manajemen yang menyebabkan gagalnya prestasi sepak bola kita?

PSTI melihat manajemen sepak bola kita yang hanya menginginkan prestasi yang instan, tidak membangun sebuah sistem yang baik melalui kompetisi yang berkualitas di semua tingkatan umur.

Prestasi instan ini terlihat dari proses seleksi hingga naturalisasi yang seolah dipaksaksakan. Sementara kompetisi tingkatan umur yang berkualitas sebagai system seleksi yang baik terabaikan.

Pelaksanaan kompetisi Tanah Air

Pelaksanaan kompetisi dalam hal ini Liga 1 hingga ke bawahnya di tahun 2017 juga masih jauh dari kata memuaskan. Masih banyak kejadian yang membingungkan perserta liga mulai dari aturan-aturan yang berubah saat kompetisi berlangsung.

Masalah transparansi anggaran, sponsor dan hak siar hingga manajemen kesehatan atlet yang belum maksimal hingga menimbulkan korban jiwa masih menjadi sorotan yang perlu diantisipasi ke depannya. Juga tidak adanya kompetisi jenjang umur yang berkualitas harus menjadi perhatian.

Hal ini penting menjadi catatan, karena kompetisi menjadi dasar penyeleksian pemain tim nasional.

PSSI sebagai organisasi induk sepak bola Indonesia

Majunya ketua umum PSSI Edy Rahmayadi sebagai calon Gubernur Sumatera Utara pada Pilkada 2018 menunjukkan ketidakseriusan dalam memimpin organisasi induk sepak bola Indonesia PSSI.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini