Dikirimkan oleh Humas Kementerian BUMN
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini M Soemarno meresmikan Base Transceiver Station (BTS) Tenaga Surya untuk sistem telekomunikasi pulau terdepan yang terletak di Desa Oebela, Pulau Rote, Kabupaten Rote Ndao, Povinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Senin (13/08/2018).
Pengoperasian BTS itu untuk meningkatkan prasarana telekomunikasi di wilayah-wilayah terdepan.
BTS yang dibangun tersebut menggunakan pembangkit listrik tenaga surya milik PT Surya Energi Indotama, anak usaha PT Len Industri (Persero).
Baca: Sandiaga Uno Setor LHKPN ke KPK: 90 Persen Dalam Bentuk Bursa
Menteri Rini mengatakan, keberadaan BTS ini diharapkan dapat mempermudah warga Pulau Rote dan sekitarnya untuk memperoleh informasi terbaru sehingga roda ekonomi pun bisa bisa berputar.
Tak hanya itu, kehadiran BTS ini juga mampu mempercepat aliran informasi jika terjadi kondisi musibah atau bencana. Dengan kondisi pulau Rote yang berada di wilayah paling selatan Indonesia, keberadaan BTS ini akan sangat membantu masyarakat sekitar.
“Saya ucapkan selamat atas peresmian BTS di Pulau Rote ini. Sebuah kebanggaan bagi kita semua, PT Len sebagai BUMN telah mengambil bagian dalam mendukung peningkatan prasarana telekomunikasi di daerah terdepan. Tentunya saya berharap keberadaan BTS ini mampu membantu masyarakat sekitar dam menjangkau informasi dan mendorong perekonomian,” ungkap Menteri Rini.
Di kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Len Industri Zakky Gamal Yasin mengatakan, perseroan telah melakukan investasi peralatan pada PLTS dan tower yang kemudian disewakan kepada operator telekomunikasi.
PLTS sebagai sumber listrik utama perangkat Telekomunikasi BTS di Desa Oebela memiliki kapasitas 4.680 Watt peak yang terdiri dari 18 unit panel surya 260 Watt peak, serta dilengkapi pula dengan 24 unit baterai di area lahan seluas 324 meter persegi.
PT Surya Energi Indotama telah membangun perangkat serupa di 320 lokasi sepanjang 2016-2018, di mana tujuh diantaranya dibangun di tahun 2018. Di tahun ini, perseroan telah melakukan investasi di 59 lokasi lainnya.
Baca: Sigit Jelaskan Alur Peminjaman dan Pengembalian Uang dalam Sidang SAT
“Di tengah persaingan bisnis energi yang begitu ketat di Indonesia, khususnya tenaga surya, investasi PLTS bagi Len merupakan terobosan baru melalui dukungan regulasi yang dikeluarkan pemerintah dalam memajukan daerah-daerah 3T,” ungkapnya.
PT Len Industri sebagai badan usaha di bidang renewable energy memiliki peran sebagai investor power dan tower, manufaktur modul surya, EPC sistem (engineering, procurement and construction) sekaligus menyediakan servis operation dan maintenance.
Sembilan BUMN Salurkan Bantuan Sosial
Di lokasi yang sama, sembilan BUMN yaitu PT LEN Industri, BRI, Mandiri, BNI, PT PLN, PT Pegadaian, PT Pertamina, PT Telkom Indonesia dan PT ASDP Indonesia Ferry bersinergi memberikan bantuan bagi masyarakat di Desa Oebela sebagai bentuk kepedulian bagi perbaikan taraf hidup masyarakat sekitar.
Bantuan-bantuan yang diberikan berupa pembangnan lampu penerngan jalan umum yang memanfaatkan tenaga surya, pemberian pompa air, pemberian lampu sehen di rumah warga, layanan perbankan hingga sarana dan prasarana ibadah.
Tak lupa, bantuan juga diberikan bagi Tentara Nasional Indonesia (TNI) di wilayah perbatasan sperti mesin genset, motor gerobak dan kompressor.
Menteri Rini memberikan apresiasinya kepada seluruh BUMN yang terlibat dan terus mendorong agar BUMN tidak hanya mencetak keuntungan namun juga ikut meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Terima kasih bagi semua BUMN yang sudah memberikan kepeduliannya. Saya yakin bantuan yang diberikan sangat bermanfaat bagimasyarakat dan saya terus mendorong agara BUMN-BUMN terus meningkatkan kepeduliannya bagi masyarakat terutama yang berada di wilayah teluar Indonesia,“ tegas Rini.(*)